Grid.id - PSBB dan jaga jarak sosial memberi perubahan yang begitu drastis pada rutinitas harian. Semua kegiatan, mulai dari bekerja, belajar, hingga beribadah harus dilakukan di rumah.
Satu hal lagi yang paling terasa, komunikasi tatap muka terasa begitu berbeda karena harus dilakukan melalui platform digital. Video call misalnya. Jarak membuat komunikasi terkadang terasa hambar.
Terbatasnya mobilitas pun rasanya membuat penat. Memiliki sedikit waktu untuk keluar rumah, misalnya sekadar pergi ke supermarket membeli kebutuhan pokok, rasanya seperti mendapat angin surga.
Masa karantina mandiri selama PSBB di rumah memberi dampak bagi setiap orang. Meski tidak setiap orang mengalami hal yang sama.
Ada sebagian orang yang masih dapat menikmati situasi yang disebut oleh banyak orang sebagai “new normal” ini. Namun, ada juga yang tidak bisa menerima kenyataan, sehingga perasaan negatif terus mendera. Tidak sadar banyak orang yang setiap hari mengeluh saja.
Memang, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet mencatat, karantina dapat memberi dampak psikologis sangat besar, seperti kecemasan, kemarahan, depresi, hingga gangguan tidur.
Tak hanya orang yang sudah memiliki riwayat kesehatan mental yang bisa mengalaminya, tetapi juga orang-orang dengan kesehatan psikologis yang tampaknya baik.
Ini karena sebagai manusia yang butuh bersosialisasi, berada di rumah aja bisa membuat sebagian besar orang merasa penat dan cenderung frustrasi karena tidak bisa menerima kenyataan.
Nah, untuk mengalihkan perasaan negatif, sebelum mengganggu kondisi psiklogis lebih mendalam sebaiknya coba salurkan energi dan pikiran untuk berkarya. Terutama berkarya yang dapat membantu sesama terdampak Covid-19 dan bermanfaat luas.
Mungkin di luar sana lebih banyak lagi mereka yang mengalami dampak lebih buruk daripada diri Anda. Lalu apa yang bisa Anda lakukan sebagai generasi muda? Berikut ada beberapa aksi anak muda dan seniman yang bisa Anda jadikan inspirasi.
Sebuah artikel Kompas.com, Selasa (7/4/2020) sempat memberitakan aksi mulia murid-murid dan guru tiga SLB di Jakarta. Sebanyak 35 orang, terdiri dari siswa dan guru menjadi relawan penjahit, membuat masker kain untuk disumbangkan kepada tenaga kerja non medis.
Kegiatan pembuatan masker kain ini dilaksanakan sebagai salah satu bagian dari kegiatan belajar di rumah selama masa krisis wabah pandemi virus corona.
Dari dunia musik, ada juga penyanyi Tompi dan beberapa musisi kenamaan lainnya yang ikut menyemarakan agenda Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ). Dengan menjadi pengisi materi kuliah musik online bertajuk "Ngamen dari Rumah”.
Masih dari dunia seni, ada juga Darbotz, seorang seniman mural Indonesia yang tak berhenti berkarya walaupun dari rumah.
Dilansir dari laman webnya, Darbotz adalah seorang seniman yang sudah mendunia dan sangat mencintai hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta, yang mulai membuat mural di jalanan sejak 2004, karya-karyanya pun diakuinya terpengaruh oleh budaya hip-hop, seperti Wu Tang Clan, NWA, dan A Tribe Called Quest, hingga saat ini pun karya terus berkembang layaknya kehidupan urban yang dinamis.
Berkolaborasi dengan Authenticity dalam rangkaian acara Kreasi Donasi, Darbotz menunjukkan keahlian menggambarnya melalui sesi live drawing yang ditonton ribuan anak muda.
Karya Darbotz tersebut kemudian dijadikan box set yang berisikan beragam merchandise dari Authenticity. Hasil kolaborasi ini pun mendapatkan apresiasi yang sangat besar dan 100 persen box set sudah terjual habis. Hasil penjualan box set kemudian digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi virus corona.
Baca Juga: Efek di Rumah Aja, Bebi Romeo Jadi Doyan Nonton Drama Korea!
Kreasi Donasi pun tak berhenti sampai di situ saja, saat ini Authenticity mengundang anak muda untuk ikut berkarya seni berupa gambar dan desain melalui Kreasi Donasi Design Competition.
Karya seni terpilih tak hanya mendapatkan hadiah, tetapi juga akan diapresiasi dengan dijadikan berbagai merchandise unik, dan sama seperti sebelumnya 100 persen pejualannya akan kembali disumbangkan.
Melalui Kreasi Donasi Design Competition, Authenticity kali ini akan mengangkat tagar #EkspresiBaruDariRumah. Harapannya akan lebih banyak anak muda yang mengetahui tentang ekspresi baru berkarya, yaitu karya yang bermanfaat melalui media apapun, kapan saja, dan dimana saja.
Anak muda yang ingin memberi dampak luas, bisa mengikutsertakan karyanya dalam Kreasi Donasi Design Competition di situs web Authenticity dengan tagar #EkspresiBaruDariRumah.