Baca Juga: Kisah Penipu yang Menyamar Menjadi Pangeran Arab Palsu, Rahasianya Terbongkar karena Daging Babi
Setelah diusut lebih lanjut, ternyata pengepul merupakan warga asli Banaran, Surakarta, Jawa Tengah.
"Saudara T dan MP ini hanya warga ngontrak kurang lebih satu tahun, berasal dari Solo. Barangnya ini dikirim oleh temannya dari Solo ke sini dengan menggunakan mobil pick up," kata Hendra.
Hendra menjelaskan bahwa pelaku mendapatkan pasokan dari Solo dengan harga 45 ribu.
Baca Juga: Diduga Gemar Lahap Daging Babi Setengah Matang, Remaja Tewas Usai Otaknya Digerogoti Cacing Pita
Selanjutnya pelaku kembali menjual daging babi itu dengan harga Rp 60 ribu perkilogram di tingkat pengecer.
"Selama sekitar satu tahun, mereka telah menjual sekitar 63 ton. Atau sekitar 600 kilogram perminggunya," sambung Hendra.
Dalam melakukan aksinya, para pelaku ini menggunakan boraks agar daging babi ini berubah menyerupai daging sapi.
"Ada tekniknya dengan menggunakan boraks ini. Diolah kemudian menyerupai daging sapi dan dijual seharga daging sapi," jelas Hendra.
Sementara itu melansir dari Tribun Jabar, gerak-gerik pelaku semula tidak pernah terendus oleh warga sekitar.
Hanya saja para warga diakui jarang membeli daging milik MP dan P lantaran harganya yang murah dan diketahui sebagai barang reject dari swalayan.