"Banyak orang yang punya penyakit insomnia, makanya hati-hatilah orang yang insomnia membeli obat tidur," ujar Henry Indraguna.
Bahkan Henry Indraguna telah menyampaikan assessment untuk diajukan agar kliennya itu bisa direhabilitasi.
Henry menginginkan jika Roy Kiyoshi direhabilitasi bukan karena pencandu narkoba tetapi yang harus diobati adalah keluhan susah tidur.
"Iya saya ke polres Jakarta Selatan, mengajukan assessment mudah-mudahan dikabulkan dan pindah ke RSKO. Cuma yang saya minta rehabilitasnya bukan kecanduan obat, tetapi tidak bisa tidurnya. Diobatin yang tidak bisa tidurnya," ujar Henry Indraguna.
Baca Juga: Sempat Tak Setuju Kiano Diumbar ke Publik, Paula Verhoeven: Apa Daya Lah Aku
Sudah sepekan Roy Kiyoshi harus menginap di hotel prodeo.
Setiap kali dihubungi Henry Indraguna selaku kuasa hukumnya, Roy Kiyoshi selalu meminta untuk membuat klarifikasi terkait dirinya yang menggunakan narkoba, untuk memberhentikan bullyan dari netizen.
Bagi Roy Kiyoshi, bully-an netizen semakin membuat mentalnya turun dan mengganggu kesehatan karena terlalu banyak pikiran dan stres.
"Selalu kalau saya telepon dia minta saya klarifikasi kepada seluruh masyarakat Indonesia mohonlah jangan di-bully dia, dia sakit tekanan buat mental dia. Itu yang paling penting, di dalam ada masalah vegetarian sama dia sering kalau malam sendiri dan sekarang ngga bisa dan itu juga jadi tekanan juga. Sangat berat sekali stres," ucap Henry Indraguna.
Henry Indraguna memberi pesan untuk semua masyarakat Indonesia untuk tidak membully kliennya, sebab saat ini dirinya sangat terpuruk.
"Udahlah jangan menyudutkan orang dengan asas praduga tak bersalah, orang sakit kita doakan supaya dia sembuh," ujar Henry Indraguna
Bahkan sampai saat ini anak indigo ini selalu bersikap baik dengan siapapun itu, maka dari itu banyak sekali yang tidak menyangka dengan dirinya yang menggunakan narkoba.
Bagi Henry Indraguna, kliennya itu bukan pencandu narkoba, melainkan hanya mencari obat untuk bisa membuatnya tidur dengan nyenyak.
"Dia orang yang baik, bukan yang euforia suka happy-happy gitu," ucap Henry Indraguna.
(*)