Find Us On Social Media :

Apa Sih Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020, Kenapa Rasulullah SAW Sangat Menyukainya?

By Silmi Nur Aziza, Kamis, 14 Mei 2020 | 16:48 WIB

Apa Sih Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020, Kenapa Rasulullah SAW Sangat Menyukainya?

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Tak terasa Ramadhan 2020 sudah sampai pada 10 hari terakhir.

10 hari terakhir berarti kamu telah memasuki fase terakhir Ramadhan 2020.

Di 10 hari terakhir Ramadhan 2020 ini, banyak amalan-amalan yang bisa kamu kerjakan untuk menambah pahala.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Hari Jumat 15 Mei Ramadhan 2020 untuk Zona Waktu Indonesia Bagian Barat

Melansir Tribun Ternate, keutamaan bulan suci Ramadhan bertambah lagi pada 10 hari terakhir.

Hal ini dikarenakan di antara 10 hari tersebut ada malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ya, malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: Yuk Lakukan 5 Cara Ini untuk Bikin Ramadhan 2020 Tetap Istimewa Buat Anak-anak

Namun, selain malam Lailatul Qadar, apa saja sih keutamaan lain di 10 hari terakhir Ramadhan?

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/5/2020), Ramadhan sesungguhnya memiliki keutamaan di setiap bagiannya masing-masing.

Keutamaan-keutamaan itu tertuang dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi.

Baca Juga: Ramadhan 2020 di Tengah Pandemi, Bagaimana Kita Membayar Zakat Fitrah? Benarkah Tidak Boleh dalam Bentuk Uang?

"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sangatlah disukai oleh Rasulullah SAW.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha.

Baca Juga: Ramadhan 2020: Waktu Makan dan Minum Tak Banyak Saat Puasa, Lalu Bagaimana Agar Konsumsi Air Tetap Terjaga?

"Dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Makna dari ucapan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasanya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yakni beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.

Rasulullah tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.

(*)