Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Masih ingat dengan kasus pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar yang mayatnya dimasukkan ke lemari?
Kini, ada fakta baru yang mencuat ke permukaan.
Dikatakan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat, pelaku ternyata merupakan korban pelecehan seksual.
"Ya, betul (pelaku NF merupakan korban pelecehan seksual)," terangnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan fisik dan psikologis pelaku di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"NF (pelaku) berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry.
Bahkan kini NF dikabarkan sedang mengandung 14 minggu atau 3,5 bulan.
"(NF) menjadi korban kekerasan seksual olah tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu," terangnya.
Harry pun berharap dengan penemuan fakta baru ini bisa membantu pihak polisi untuk mengungkap motif NF membunuh tetangganya.
"Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindakan kekerasan," kata Harry.
Baca Juga: Jangan Mau Rugi! Yuk Kejar Pahala 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020 dengan Berbagai Amalan Ini ...
Kilas Balik
Kasus pembunuhan yang dilakukan NF terhadap tetangganya sendiri APA (6) terjadi pada 6 Maret 2020 lalu.
Melansir dari Tribun Jakarta, cara pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap korban pun terbilang keji.
APA ditenggelamkan di bak mandi dan dicekik hingga tewas oleh NF.
Setelah itu, mayat korban disimpan semalaman oleh pelaku di lemari hingga pada akhirnya ditemukan polisi.
Penemuan mayat APA pun tak luput dari kesaksian NF yang datang mengaku ke kantor polisi.
"Awalnya dia mau berangkat ke sekolah pakai seragam, tapi di tengah jalan dia berganti pakaian dan melaporkan diri bahwa telah melakukan pembunuhan," terang Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto.
Kini, pelaku sedang mendapatkan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sembari menunggu proses peradilan.
(*)