Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat dan Bupati Timor Tengah Selatan (TSS), Egusem Piether Tahun, disambut dengan tidak hormat oleh Warga Besipae.
Hal ini dikarenakan warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TSS melayangkan aksi protes.
Aksi protes dari segerombolan emak-emak ini terlihat jelas dalam sebuah video yang dibagikan di kanal Youtube Tribunnews.com.
Aksi protes itu terjadi saat kedua pejabat negara datang didampingi aparat kepolisian dan anggota TNI untuk berkunjung ke Resor Peternakan.
Segerombolan emak-emak rupanya telah menunggu sang gubernur, untuk melakukan aksi protes dengan cara menanggalkan paikaiannya dan bertelanjang dada di hadapan dua pejabar yang malakukan kunjungan itu.
Seperi dikutip dari Pos-Kupang pada Jumat (15/5/2020), peristiwa tersebut telah berlangsung pada Selasa (12/5/2020).
terlihat jelas aksi emak-emak nekat melakukan hal tersebut sebagai bentuk protes atas hak tanah kawasan Basipae yang diklam oleh pemerintah provinsi, Pemprov NTT.
Mulanya Viktor Laiskodat tak memiliki jadwal berkunjung ke kawasan Basipae.
Namun, saat perjalanan pulang dari Bena dan melintas di kawasan tersebut, Gubernur NTT menyaksikan kerumunan orang berteriak-teriak.
Melihat hal tersebut Viktor memutuskan untuk belok ke Resort Peternakan Basipae.
Namu Gubernur NTT itu justru disambut warga yang melayangkan protes taksenonoh lantaran tanahnya diklaim sebagai hak Pemprov NTT.
Melihat aksi tak senonoh dalam protes tersebut, orang nomor satu di NTT itu akhirnya meminta masyarakat tenang dan membuka dialog terbuka.
Tidak digubris sama sekali, emak-emak di sana tetap lantang meneriakkan protes dan melakukan aksi nekatnya itu.
Beberapa anggota polisi dan TNI bahkan turut berusaha menenangkan warga Basipae namun tak berhasil.
Dalam sebuah video yang beredar Gubernur NTT dikabarkan sempat marah atas protes yang tidak sepantasnya itu.
Akhirya, Gubernur nekat memasuki sebuah area yang dipagari dan berusaha masuk dalam.
Akhirnya tiba-tiba saja seorang emak mencegah Gubernur dengan cara memeluk kaki Viktor Laiskodat.
Dengan mengusap kepala ibu tersebut, sang Gubernur berhasil menaklukan keadaan dan mamsuki area yang telah dipagari itu.
Akhirnya situasi dapat dikendalikan dan Viktor Laiskodat dan merekapun dapat berdialog dengan warga.
Sementara itu, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, membenarkan adanya insiden yang dilakukan oleh warga Basipae tersebut.
"Iya, ada ibu-ibu di Besipae yang membuka pakaiannya di hadapan Pak Gubernur sebagai bentuk protes."
"Tapi sudah ada komunikasi yang baik, dan Pak Gubernur berjanji pada Juni nanti akan datang kembali untuk menyelesaikan persoalan tersebut," ujar Bupati TTS.
Setelah Gubernur Viktor Laiskodat meninggalkan Besipae, Bupati Egusem melanjutkan berkomunikasi dengan warga Besipae untuk menenangkan hati masyarakat.
Ia juga sempat memberikan bantuan biskuit untuk ibu hamil dan anak-anak yang berada di Besipae.
Baca Juga: Apa Sih Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan 2020, Kenapa Rasulullah SAW Sangat Menyukainya?
"Tadi komunikasi sudah jalan bagus, jadi saya kira masalah ini secepatnya akan selesai," ujar Bupati Tahun.
(*)