Find Us On Social Media :

Loh, Lupa Hari Ternyata Pertanda Stres Akibat Pandemi Corona! Kok Bisa?

By Devi Agustiana, Sabtu, 16 Mei 2020 | 02:45 WIB

Loh, Lupa Hari Ternyata Pertanda Stres Akibat Pandemi Corona! Kok Bisa?

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pandemi virus corona masih menjadi momok menakutkan di setiap sudut kota berbagai negara hingga saat ini.

Virus Covid-19 ini tercatat sudah menjangkit 256 negara, dengan total pasien terkonfirmasi 4.258.666.

Data tersebut tertulis pada laman covid19.go.id, yaitu laman resmi informasi Covid-19 Pemerintah Indonesia.

Kini, banyak orang harus beraktivitas, belajar, dan bekera di rumah untuk menekan penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2.

Baca Juga: Bukan Pandemi Corona, Andhika Pratama Sebut Youtuber Ferdian Paleka hingga Indira Kalistha Jadi Ujian Kesabaran di Bulan Ramadhan

Bagi orang yang beraktivitas di luar rumah, kehidupan mereka juga berubah dengan protokol jaga jarak dengan sekitar minimal dua meter, dilarang bersentuhan, dan wajib menggunakan masker.

Seiring perubahan pola aktivitas sehari-hari selama pandemi corona ini, beberapa orang mengalami disorientasi.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, dampak disorientasi ini membuat orang jadi sulit berkonsentrasi dan lebih lambat berpikir.

Selain itu, banyak orang jadi sulit mengingat-ingat hal remeh temeh seperti "ini hari apa".

Baca Juga: Pocari Sweat Bagi-bagi Paket Sahur Melalui #RamadhanMenjaga hingga Donasi di Tengah Pandemi Corona

Para ahli menyebutkan, kondisi ini terkait dampak pandemi pada kesehatan kognitif.

"Pandemi menyebabkan kombinasi antara perubahan lingkungan, hilangnya jangkar sosial, dan stres kognitif yang meningkat," jelas Elissa Epel, profesor psikiatri dari University of California AS.

Stres pandemi bisa menyebabkan berbagai dampak termasuk disorientasi hari karena beberapa hal.

Tubuh kita bergantung pada isyarat fisik, sosial, dan lingkungan seperti dari sinar matahari untuk mengatur ritme sirkadian.

Baca Juga: Masih Pandemi Corona, Bolehkah Shalat Idul Fitri di Tanah Lapang atau Masjid? MUI: Ada Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Isyarat tersebut tanpa disadari membentuk rutinitas sehari-hari, seperti makan, tidur, liburan, sampai ibadah mingguan untuk menandai suatu hari.

Bagi orang yang tinggal di rumah selama beberapa bulan atau berubahnya pola kehidupan setelah pandemi, sejumlah rutinitas harian dan mingguan jadi hilang.

Akibatnya, batas untuk menandai suatu hari yang sebelumnya jelas menjadi kabur.

"Banyak rutinitas yang hilang. Misalkan akhir pekan dulu jadi sesuatu yang istimewa, sekarang jadi sama saja," jelas Profesor Epel.

Baca Juga: Curhat ke Boy William Soal Situasi Amerika Serikat di Tengah Pandemi Corona, Hailee Steinfeld: Ini Waktu yang Buruk!

Lebih lanjut dia menjelaskan, hari-hari di masa pandemi jamak dilakukan untuk menuntaskan pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor.

Akhir pekan yang dulu diisi dengan agenda menonton pertandingan olahraga, konser musik, atau film kini tak lagi leluasa.

Hilangnya rutinitas pengusir penat tersebut juga dapat menguras energi mental.

"Kalau kita bisa leluasa mengisi waktu senggang dengan rutinitas yang menyenangkan, isi kepala tidak melulu stres memikirkan situasi pandemi," kata Lynn Bufka dari American Psychological Association.

Baca Juga: Urung Kumpul Keluarga di Momen Lebaran 2020 Mendatang Meski Sang Nenek Tak di Luar Kota, Rachel Amanda: Kita Bisa Video Call

Alasan lain kenapa banyak orang lupa hari di kala pandemi Covid-19 adalah beban pekerjaan dan pikiran makin banyak.

Selama pandemi corona, banyak orang lebih sibuk karena bekerja di rumah, sekaligus mendampingi anak belajar di rumah, dan merawat anggota keluarga di rumah.

Ada juga yang harus tinggal di rumah namun terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari kantornya.

Kondisi ini sama-sama sulit serta meningkatkan kinerja kognitif dan menggunakan lebih banyak sumber daya mental kita.

Baca Juga: Begini Panduan Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Rumah Sesuai Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020

"Memori kita memiliki keterbatasan. Tak mudah melakukan multitasking dalam pikiran. Itu sebabnya, Anda bisa susah mengingat hal remeh temeh seperti ini hari apa," kata dia.

Profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Northwestern University AS, Inger Burnett-Zeiglerkan, menyebutkan, kesulitan mengingat hari atau lupa hari juga bisa jadi tanda stres.

"Pandemi corona adalah sumber stres kronis karena berlangsung intens selama berbulan-bulan," kata Burnett-Zeigler.

Tingkat stres yang tinggi tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan memengaruhi perhatian seseorang, termasuk memori jangka pendek.

Baca Juga: Meski di Rumah Aja Selama Corona, Tetap Rawat Kecantikan dengan Mix & Match 5 Jenis Perawatan Kulit Multifungsi Ini!

Efek stres lain yakni memperburuk kualitas tidur.

Padahal, susah tidur bisa menyebabkan gangguan kognitif, masalah konsentrasi, dan hilangnya memori jangka pendek.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus corona ini berlangsung, diantaranya:

· Tetap lakukan rutinitas

Baca Juga: Unik! Virtual Wedding dengan Green Screen Jadi Ide Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi Corona, Simak Kisahnya

· Berkomunikasi dengan sahabat

· Berjemur di halaman rumah

· Lakukan aktivitas fisik

· Istirahat yang cukup

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta, Sandra Dewi Ketar-Ketir Tahu Harvey Moeis Pol-polan Beri Donasi saat Pandemi Corona: Kok Dia Ngasih Banyak Banget

· Makan makanan bergizi

(*)