Find Us On Social Media :

Kapal Pengangkut 80 Ton Sembako Karam di Sungai Siak Pekanbaru, Warga Malah Berebut Ambil Ribuan Mi Instan yang Mengambang

By Devi Agustiana, Sabtu, 16 Mei 2020 | 07:04 WIB

Kapal Pengangkut 80 Ton Sembako Karam di Sungai Siak Pekanbaru, Warga Malah Berebut Ambil Ribuan Mi Instan yang Mengambang

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Sebuah Kapal Layar Motor (KLM) pengangkut 80 ton sembako dilaporkan karam.

Peristiwa terjadi di di Sungai Siak di kawasan pelabuhan rakyat H. Bul di Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (15/5/2020) pagi.

Kapal yang karam itu adalah KLM Putra Sejahtera.

Baca Juga: Dibakar Hidup-hidup oleh Temannya, Wanita di Sukabumi Mengalami Luka Bakar hingga 90 Persen Usai Disiram Bensin!

"Warga sangat ramai ke sungai mengutip barang-barang yang hanyut. Gak sempat dilarang lagi. Saya sempat larang, tapi gak bisa. Akhirnya saya telepon polisi," kata Ariyanto, pemilik KLM Putra Sejahtera tersebut.

Menurut warga sekitar, kapal yang karam setengah badan tersebut dikarenakan muatan kapal tidak berimbang.

Bagian atas kapal banyak, sementara muatan di ruang palka kapal sedikit sehingga kapal oleng ke saat bersandar di pelabuhan tersebut.

Baca Juga: Temukan Anak Semata Wayangnya yang Masih 2 Tahun Tewas Mengambang di Kolam Ikan, Pasutri Asal Blitar Menjerit Histeris hingga Pingsan Berkali-kali

Ariyanto menjelaskan, saat kapal hendak berangkat dari pelabuhan menuju ke Tanjung Balai Karimun, Kepri, dengan memuat sekitar 80 ton.

Kejadian yang terjadi sekitar jam 06.00 WIB saat air pasang tinggi itu cukup membuat heboh warga sekitar karena muatan kapal berupa mie instan, crackers, dan berbagai macam makanan hanyut sehingga banyak warga yang mengambilnya.

 

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kondisi Pelaku Pembunuhan Bocah di Sawah Besar Sekaligus Korban Pemerkosaan Pacar dan Kedua Pamannya: Baik, Sekarang Gambar Putri Barbie Diwarnai

Tak berselang lama, sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kepolisian dan cost guard Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Pekanbaru datang untuk mengamankan lokasi kejadian.

Petugas mengimbau warga agar tidak menjarah barang-barang yang masih tersisa di dalam kapal.

Akibat kejadian tersebut, Ariyanto memperkirakan kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 4 miliar.

Baca Juga: Ditinggal Suami Bekerja di Malaysia, Wanita di Situbondo Ditemukan Anak-anaknya Bersimbah Darah Setelah Menjalin Hubungan Gelap dengan Pria Lain

(*)