Karena kaburnya sang putri, seorang instruktur bela diri dari Finlandia, Jauhianinen dan Jaubert juga sempat ditangkap dan ditahan beberapa hari karena dituduh menculik sang putri.
Pihak penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan pemerintahnya sempat menolak berkomentar dengan keberadaan Latifa meski ada tekanan dari kelompok hak asasi manusia dan PBB.
Dalam sebuah video, Putri Latifa menceritakan hidupnya yang putus asa dan ingin melarikan diri.
Baca Juga: Kisah Sheika Latifa, Putri Dubai yang Berusaha Kabur Selama 7 Tahun Mengejar Kebebasan
Sebelumnya dia juga pernah berupaya melarikan diri saat masih remaja, dan hasilnya dia mendapatkan hukuman kurungan selama 3 tahun bahkan mengalami penganiayaan.
Latifa hidup dalam waktu yang cukup ketat, dan harus selalu didampingi saat akan meninggalkan istana kerajaan.
Otoritas Dubai menghabiskan uang hingga jutaan dolar untuk meningkatkan sistem keamanannya dan memungkinkan mereka menemukan siapa pun di negara ini dengan melacak telepon mereka.
Sudah 8 bulan penangkapan Latifa dari usaha pelariannya, dan belum ada kabar mengenai sang putri hingga saat ini.
Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul, Tak Bahagia dengan Kekuasaan dan Kekayaan, Putri Konglomerat Dubai Kabur
(*)