"Hei sampai masuk banjirnya!" sang ibunda, Langgogeni Faruk berteriak panik.
Kejadian ini tentu saja membuat Gen Halilintar segera saja mengemasi barang-barang mereka dari lantai.
Demi menghindari korsleting listrik, Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk juga menyuruh anak-anaknya untuk mencabut kabel serta barang-barang elektronik yang ada.
"Awas kabel-kabel naikin naikin. Matiin listriknya, matiin!" suruh Halilintar.
Sayangnya, begitu listrik dimatikan, suasana rumah seketika menjadi gelap gulita.
Nasib malang lagi-lagi menimpa keluarga dengan 11 anak ini lantaran mobil mewah mereka yang terparkir di garasi kini terendam air setinggi pinggang orang dewasa.
Tak mau berlama-lama gigit jari, Sohwa Halilintar lantas meminta adik-adiknya untuk menyelamatkan paspor yang menjadi identitas mereka selama di Negeri Jiran.
"Paspor, paspor. Tas, tas, baju, baju, koper!" teriak Sohwa Halilintar.