Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kabar duka kembali menyelimuti tim medis pejuang covid-19.
Ari Puspita Sari seorang perawat di RS Royal Surabaya diketahui telah gugur melawan covid-19.
Tak hanya gugur sendirian, Ari Puspita Sari disebutkan telah gugur bersama calon buah hatinya.
Pada Senin (18/5/2020), kabar meninggalnya perawat Ari Puspita Sari ini telah tersebar di berbagai media sosial.
Sebelumnya kabar meninggalnya perawat Ari Puspita Sari ini juga telah diunggah di laman Instagram dr Tirta.
Sesama tim pekerja medis, dr Tirta turut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kabar duka tersebut.
"Innalillahi wa inna ilahi rojiun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya rekan kerja kami," tulisnya.
Bersama kabar duka tersebut dr Tirta juga mendoakan agar rekan dan keluarganya diberikan ketabahan dan ketegaran.
"Semoga husnul khatimah, keluarga yang ditingalkan tabah," ujarnya.
Kepada Masyarakat, dr Tirta juga berpesan kembali menjaga kesehatan dan mengurangi jumlah penularan yang kian bertambah.
"Jangan biarkan pengorbananya sia-sia," ujarnya.
Sementara itu meansir informasi dari laman Instagram jurnalis senior Najwa Shihab.
Ia juga terlihat menyampaikan dan membagikan ungkapan belasungkawanya.
Bersedih atas gugurnya pahlawan kemanbusian dalam melawan covid-19, Najwa Shihab tak kuasa menahan kesedihan hatinya.
Mengunggah ulang sebuah foto dari @ussfeeds Najwa Shihab mengaku tak kuasa menyaksikan foto tersebut.
"Foto ini bikin hati amblas...," tulis Najwa Shihab.
Ya, sebuah foto peti berukuran kecil itu terlihat tengah didampingi dua pekerja medis.
Seolah menambah kesedihan hatinya, foto tersebut juga membuat empati Najwa Shihab tersentil.
Dua tim medis dengan alat pelindung diri (APD) itu, menambahkan sebuah tulis 'Surga Menantimu Dek Bayi' dibelakang punggungnya.
Seolah menambahkan kesedihan tersendiri untuk Najwa Shihab.
Ia pun mengakui bahwa peti terkecil adalah hal yang begitu berat untuk di ikhlaskan.
"Peti mati terkecil adalah yang terberat," tulis @ussfeeds yang diunggah ulang oleh Najwa Shihab.
(*)