Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kabar duka kembali datang.
Salah satu tenaga media yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 gugur.
Seorang perawat RS Royal Surabaya, Ari Puspitasari dikabarkan meninggal dunia.
Perawat tersebut dikabarkan meninggal bersama calon bayinya yang masih berusia empat bulan diduga karena terpapar virus corona atau Covid -19.
Video detik-detik petugas medis saat berseragam APD mendorong bed Ari Puspitasari sempat viral di media sosial.
Dari video yang beredar, bahkan terdengar tangisan nakes lainnya saat melihat rekannya terbaring di bed pasien menggunakan ventilator.
Berikut fakta perawat RS Royal Surabaya meninggal dunia saat hamil 4 bulan diduga karena terpapar Covid-19:
Viral di media sosial
Awal mula kabar ini viral berasal dari salah satu video yang beredar di media sosial.
Dari video yang berdurasi kurang dari satu menit tersebut, tampak Ari Puspitasari terbaring di bed pasien.
Ia pun juga terlihat mengenakan ventilator saat sejumlah nakes berseragam APD mendorongnya menuju lift.
"Perawat RS Royal Surabaya, positif Covid-19 & kondisi hamil 4 bulan, kemungkinan selamat kecil sekali karena sudah menggunakan respirator, Mohon doa untuk ibu dan calon bayi, semoga ada muzizat dari tuhan," tulis pengunggah video.
Dari video yang sama, terdengar rekan-rekan pasien menangis saat petugas berseragam APD membawanya menuju lift.
"Ya Allah ari, ari, ari ari," kata perekam sambil menangis.
Akun instagram @lambeturan turut membagikan video tersebut.
Ketika perawat bernama Ari masuk ke lift, sudah ada banyak nakes melihatnya sambil menangis.
Bahkan, di durasi ke 47 detik terdapat satu nakes memakai baju hijau menangis sampai tubuhnya terjatuh lemas.
Adapun nakes lain menopang nakes berbaju hijau yang menangis.
Mereka juga terlihat menangis bersama sambil mengusap air matanya dengan tisu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Belajar dari Rumah TVRI, 19 Mei 2020: Diganti Tayangan Edukatif
Dikonfirmasi meninggal dunia
Tak lama setelah video tersebut viral di media sosial, perawat RS Royal Surabaya tersebut dikabarkan meninggal dunia.
Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal, dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan, nakes tersebut menghebuskan napas terakhir di RSAL pada pukul 10.50 WIB.
"Iya, tadi dapat informasi meninggal sekitar pukul 10.50. Kita perwakilan RS Royal sudah ke RSAL," ucap dia.
"Yang memakamkan pihak RSAL karena protokolnya kan begitu kita mendampingi saja melihat dari jauh," imbuh Dewa.
Pihak RS Royal Surabaya juga memaparkan singkat kronologi perawatnya meninggal dunia.
"Sebelumnya di sini (RS Royal), 3 hari terus dipindah RSAL 2 Hari dan pagi tadi meninggal," ucap dia.
Saat disinggung nakes tersebut tengah hamil, Dewa menjawab, nakes sedang mengandung dengan usia kandungan diperkirakan dua trimester.
Berstatus PDP dan hasil swab belum keluar
Tak hanya itu, Dewa Nyoman juga mengatakan jika saat ini Ari masih berstatus PDP lantaran hasil swab belum keluar.
Namun, gejala yang dialami Ari mengarah ke Covid-19 sehingga statusnya PDP.
Ari Puspitasari sudah lebih dari setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.
Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19.
"Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," jelasnya.
Saat ini, sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspitasari dilakukan tracing dan isolasi.
Baca Juga: 14 Tahun Menikah dengan Pria Lebih Muda, Donna Agnesia: Kayak Pacaran Terus
Kabar suami juga meninggal adalah hoax
Setelah meninggalnya Ari Puspitasari viral di media sosial, beredar pula kabar suaminya meninggal dunia.
Bahkan di grup WhatsApp tersebar sebuah tangkapan layar yang berisi pesan singkat, suami Ari meninggal di ruang ICU Rumah Sakit Angkatan Laut (RUMKITAL) Dr. Ramelan Surabaya atau yang biasa disebut RSAL.
Terkait hal itu, drg Aldiah Humas RSAL mengklarifikasi bahwa kabar itu salah.
"Enggak meninggal hoax (berita bohong). Tadi itu pukul 13.30, dia (suami Ari) masih mendampngi waktu jenazah dimakaman di TPU Keputih," kata Aldiah, Senin (18/5/2020).
Kronologi
Saat disinggung mengenai penyebab meninggal, Aldiah membenarkan bahwa dari hasil tes Swab PCR yang dilakukan RS Royal menunjukkan bahwa perawat RS Royal Surabaya tersebut positif terinfeksi virus corona.
"Pas tanggal 15 masuk RSAL. Hasil swab diambil di RS Royal kan jadi sudah bisa diketahui hasilnya positif," ucap dia.
Namun Aldiah mengaku tidak mengetahui pasti kapan hasil tersebut keluar.
Aldiah memdiprediksi, tes Swab PCR biasanya 4-5 hari setelah pengecekan.
"Aku nggak tahu kapan keluarnya (hasil swab) tapi dirawat di RS Royal sejak 8 Mei. Kalau Swab itu kan pemeriksaan keluar 4-6 hari berarti kan bisa jadi sebelum masuk RSAL sudah keluar hasil positif itu," terang dia.
Di kesempatan itu, Aldiah menceritakan kondisi pasien saat pertama kali datang ke RSAL.
Menurut pengamatannya, perawat RS Royal Surabaya tersebut datang sudah dalam keadaan kritis.
"Sudah pakai inkubasi saat datang. Masuk RSAL sudah masuk ruangan khusus ICU Covid-19. Jadi di RSAL itu nggak masuk ruang biasa tapi sudah masuk ruang ICU Covid," ungkap dia.
Sementara saat ditanya kondisi suami perawat tersebut, Aldiah pun tidak bisa memberikan keterangan.
"Belum tahu karena bukan pasien RSAL. Kalaupun harus dites kan harus lewat tahap rapid dulu," pangkas dia.
(*)