Grid.ID – Sepanjang hari kemarin, viral video seorang bocah penjual gorengan jalangkote, yang mendapat aksi bullying oleh sejumlah orang.
Aksi perundungan alias bullying itu terjadi di Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Dari video yang beredar, terlihat seorang bocah yang diketahui bernama Rizal (12) sedang menaiki sepeda.
Siapa sangka, jika di salah satu tikungan jalan, Rizal sudah ditunggu oleh sejumlah orang, yang sudah berniat untuk mengganggunya.
Rizal yang masih berada di atas sepedanya sempat ingin menghindar, sayangnya sepeda yang ditumpanginya lepas kendali dan membuat tubuhnya terjerembab ke tanah lapang.
Rupanya, kejadian nahas itu membuat sejumlah orang yang sudah berniat mengganggunya terbahak.
Bukannya menolong Rizal yang jatuh terngkurap, mereka malah menggoda dan bahkan, di akhir video, salah seorang pemuda yang akhirnya diketahui bernama Firdaus (26) melakukan kontak fisik.
Firdaus menghajar Rizal sampai kembali terjungkal dan membiarkan bocah penjual jalangkote itu jadi bahan tertawaan teman-teman Firdaus.
Hati siapa yang tak ternyenyuh melihat video atas aksi perundungan atau bullying itu terhadap Rizal.
Apalagi, ternyata perundungan yang diterima Rizal itu sudah dialaminya berkali-kali, tanpa diketahui.
Kini, video viral itu mendapat komentar dari berbagai macam lapisan masyarakat, yang kebanyakan mengutuk aksi tak terpuji pria seperti Firdaus dan teman-temannya.
Salah satu public figur yang kesal sekaligus sedih usai melihat video viral itu adalah suami dari musisi Tantri Kotak, Arda Naff.
Rupanya, kisah hidup Rizal yang menjadi pedagang kue di usianya yang masih sangat muda itu, membangkitkan kisah masa lalu Arda Naff.
Lewat media sosialnya, Arda berbagi cerita jika dia lahir dari seorang perempuan bernama Nanik, yang berprofesi sebagai pembuat dan penjual kue.
Makanya, kisah sedih yang dialami Rizal itu amat dekat dengan kehidupan masa lalunya.
“Memori jualan sangat lekat di hidup saya.”
“Mbak Nanik, panggilan populer mama saya ketika disematkan banyak orang karena menjajakan nikmatnya aneka kue,” tulis Arda Naff seperti dikutip oleh Grid.ID, Selasa (19/5/2020).
Arda berkisah perjuangan sang bunda tercinta untuk mendapatkan rezeki dengan berdagang kue buatannya.
Di malam larut, ketika dia sudah hendak tidur, sang bunda masih berjibaku di dapur dengan segala bahan dagangannya.
Pun, ketika dia masih tertidur, sang bunda sudah lagi terbangun untuk bersiap menjajakan kue-kue hasil jualannya.
“Ngerti banget kerasnya orang dagang,” kata Arda.
Betapa salutnya Arda dengan perjuangan yang dilakukan oleh Rizal demi adik dan orangtuanya dengan berjualan jalangkote.
Sebab, Arda kecil yang juga membantu sang bunda, terkadang masih suka kesal.
“Kenangan masa kecil dan remaja saya begitu dalam, nemenin bungkusin kue, nganterin kue ke pelanggan, nganter ke pasar beli bahan meskipun kadang saya ngomel-ngomel,” aku Arda.
“Motor butut jadi saksinya, berangkat ke sekolah kadang masih ada tas di jok motor buat nenteng sayur, di saat teman-teman SMP, SMA punya motor bagus-bagus,” kenang Arda.
Namun, itulah perjuangan hidup, yang sudah tentu ditularkan sang bunda kepada Arda kecil.
Kini, ketika sang bunda sudah tiada, Arda hanya bisa mengenang pelajaran mengenai perjuangan hidup yang tak akan dia lupa.
“Ma, memori yang pernah kita jalani sangat membanggakan, kita hidup karena keringat kita bukan mengemis dan mengiba.”
“Terima kasih sudah mengajari cara berjuang, justru itulah ilmu yang harusnya dibekali ke anak bahwa hidup selalu harus diupayakan,” tulis Arda.
(*)