Find Us On Social Media :

Hindari Gelombang Virus Corona Melonjak, Bagaimana Menyikapi Banyaknya Tamu saat Lebaran? Begini Kata Ahli

By Devi Agustiana, Rabu, 20 Mei 2020 | 03:10 WIB

Keluarga Besar Polres Gowa menggelar kegiatan Halal bihalal usai pelaksanaan salat Idul Fitri 1440 Hijriah Rabu (5/6/2019) pagi.

"Prinsipnya bukan pada bersalaman atau berpelukan, tetapi yang utama adalah rasa penghormatan dan saling memaafkan," kata Drajat.

Drajat mengatakan, akan sulit untuk melarang masyarakat melakukan silaturahim saat Lebaran.

Yang bisa dilakukan adalah memberikan imbauan untuk tetap melakukan langkah pencegahan penularan seperti menjaga jarak aman, serta sebisa mungkin menghindari sentuhan tangan.

Selain itu, masyarakat juga harus selalu diingatkan untuk mengenakan masker serta mencuci tangan sebelum dan setelah bertamu.

"Tradisi (silaturahim) tetap akan berjalan, untuk halal bi halal, selama bisa menjaga jarak dan menghindari bersentuhan tangan itu tidak masalah," kata Drajat.

Baca Juga: Tak Kapok Kena Kontroversi, Medina Zein Langsung Dapat Sentilan dari Netizen Usai Pamer Harta di Tengah Pandemi: Hati-hati Ya Mbak..

Selain tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman, perayaan Lebaran juga identik dengan halal bi halal atau saling memaafkan.

Tradisi ini biasanya dilakukan selepas shalat Idul Fitri.

Pada kesempatan ini, sesama anggota keluarga akan saling meminta maaf satu sama lain.

Di wilayah Jawa Tengah, seperti Surakarta dan sekitarnya, orangtua akan duduk di kursi sementara anak-anaknya bersimpuh dan mencium tangan kedua orang tuanya.

Hal ini biasa disebut sebagai sungkeman.

Setelah ritual saling memaafkan ini, kemudian akan dilanjut dengan acara makan bersama.