Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa saja di antara kamu yang memiliki kebiasaan langsung tidur setelah sahur?
Meski Ramadhan 2020 segera berakhir, lebih baik hentikan kebiasaan ini sekarang juga.
Karena tidur setelah sahur bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan, loh.
Langsung tidur setelah makan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Setelah makanan masuk ke perut, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh untuk dijadikan energi.
Sistem pencernaan kita perlu setidaknya 2 jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.
Jika kamu tidur, hampir seluruh fungsi tubuh dimatikan sementara kecuali kerja jantung, otak, dan paru-paru.
Maka, tidur setelah makan tidak akan memberikan cukup waktu untuk sistem pencernaan bekerja memecah makanan.
Oleh karena hal itu, makanan yang sudah dikonsumsi jadi tertimbun sia-sia dalam perut.
Berikut ini risiko kesehatan yang bisa kamu hadapi jika langsung tidur setelah sahur.
Nyeri ulu hati
Nyeri di ulu hati dapat timbul jika seseorang langsung tidur setelah menyantap makanan.
Rasa sakit di bagian ulu hati yang terasa sangat panas ini disebut juga dengan istilah heart burn.
Hal ini terjadi karena asam lambung naik dan memenuhi rongga dada.
Penyakit ini jika terjadi berkepanjangan bisa memicu maag kronis.
Gerd
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah gangguan pencernaan yang ditandai refluks asam lambung yang berulang dalam jangka panjang.
Refluks asam lambung sendiri merupakan kondisi di mana cairan asam lambung bocor dan mengalir ke kerongkongan atau esofagus.
Boleh jadi, penyakit GERD ini timbul akibat dari heart burn atau nyeri uluh hati.
Dengan demikian, langsung tidur sehabis makan juga bisa menjadi penyebabnya.
Obesitas
Penyakit lain yang disebabkan oleh kebiasaan tidur seusai makan adalah obesitas.
Hal ini terjadi karena saat tidur, kalori yang baru saja masuk ke dalam tubuh akan menumpuk.
Akibatnya, tubuh mengalami pembengkakan lemak.
Lemak yang menumpuk ini tidak terbakar secara sempurna karena tubuh tidak melakukan kegiatan yang bisa membakar kalori.
Penyakit jantung
Penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyumbatan pembulu darah.
Perlu diketahui, jika pembuluh darah tersumbat, risiko penyakit jantung akan meningkat.
Waspadalah karena penyakit jantung sangat berbahaya dan bisa merenggut nyawa secara tiba-tiba.
Diabetes
Penyakit obesitas juga membuka peluang tubuh mengalami diabetes.
Lemak yang menumpuk dalam tubuh juga menjadi pemicu penyakit diabetes.
Oleh karenanya, jika tidak ingin terjangkit diabetes, ada baiknya cegah dengan menghindari kebiasaan langsung tidur sehabis makan.
Usahakan beri jeda waktu sekitar 1-2 jam setelah makan baru tidur.
Wakil Rektor IAIN Surakarta, Imam Makruf, melalui video yang diunggah kanal YouTube Tribunnews.com pada Kamis (23/4/2020), mengungkapkan bahwa sahur sangat dianjurkan oleh Rasulullah. "Rasulullah menganjurkan kita untuk makan sahur, bahkan mengakhirkan sahur," tutur Makruf.
Hal itu dikarenakan bahwa di dalam sahur itu ada barokah, dan keberkahan adalah suatu kebaikan.
Menurutnya, seseorang yang berpuasa tidak akan kelaparan atau merasa kehausan jika sempat sahur.
Sebaliknya, jika seseorang tidak makan sahur, hari biasanya akan dihabiskan dengan tidur siang.
"Selain itu, tubuh menjadi lemas, tidak bersemangat bekerja, dan kurang bergairah dalam menjalankan ibadah puasa," kata Makruf.
Ia menegaskan bahwa sahur ketika puasa bulan Ramadhan itu adalah sunah.
Dengan demikian, ketika seseorang lupa atau tidak makan sahur, puasa tetap sah.
(*)