Padahal, sejak dirinya terkena PHK, Rio sudah tidak memiliki pekerjaan sebagai sumber pemasukan.
Jalan Kaki
Dengan tekad bulat, sopir bus pariwisata itu akhirnya nekat pulang ke kampung halamannya di Solo meski sudah tahu ada larangan mudik oleh pemerintah.
Awalnya, Rio berniat untuk pulang menggunakan kendaraan umum.
Namun setelah tahu tarifnya sangat mahal, ia kemudian beralih opsi.
"Saya mencoba naik angkutan umum, tapi sangat mahal, Rp 500 ribu tarifnya. Terus yang datang bukan bus tapi Elf, dan penumpangnya melebihi kapasitas," terangnya.
"Akhirnya saya minta uangnya. Paginya saya berangkat lagi pinjam kendaraan pribadi. Sampai di Cikarang harus balik, harus ribut dulu sama petugas. Saya tetap mengotot untuk pulang karena di-PHK tidak ada pendapatan, terus mau ke mana?" sambungnya.
Rio pun berpikir, satu-satunya jalan agar dirinya tetap bisa pulang adalah dengan berjalan kaki.
Pada Senin (11/05/2020) pagi usai salat subuh, dirinya pun mulai berangkat dari Cibubur ke Solo dengan berjalan kaki.