Murozoki mengatakan program makannya didorong ketika tetangga memberi tahu bagaimana keluarganya tidur dengan lapar, karena pekerjaan dan perdagangan tidak ada selama lockdown..
“Setelah saya memposting gambar apa yang saya lakukan di WhatsApp, teman dan keluarga saya menyumbang untuk membantu.”
“Seorang kolega juga memutuskan untuk membagikan cerita saya di Twitter dan Facebook, begitulah komunitas Zimbabwe mulai membantu.”
“Mereka telah menyumbangkan bahan makanan dan beberapa bahkan mengirimkan uang dari luar negeri,” katanya.
Baca Juga: Terhalang Pandemi, Jessica Iskandar Rayakan Wisuda Anaknya Secara Online
Dia mengatakan penerima manfaat dari program ini diwajibkan untuk mendaftar sebelum menerima bantuan makanan.
“Kami hanya meminta orang-orang datang untuk mendaftarkan keluarga mereka, jadi kami tidak memisahkan. Kami tidak memilih, karena semua orang membutuhkan makanan,” kata Murozoki.
Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, telah membuka sebagian ekonomi untuk sektor manufaktur dan pertambangan.
Tetapi jutaan pekerja informal tetap merasakan lockdown dan stok makanan terus menipis.
Dengan bayi diikat di punggungnya, Anastencia Hove (35), datang ke dapur Murozoki untuk sarapan dan juga menjadi relawan sebagai juru masak.