Setelah melakukan wawancara dan penyelidikan, baru diketahui ternyata M. Nuh tidak paham bahwa acara yang diikutinya tersebut merupakan acara pelelangan.
Ia mengira acara tersebut merupakan acara pembagian hadiah dan ia keluar sebagai pemenang untuk mendapatkan motor listrik Jokowi secara gratis.
"Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti adalah lelang. Yang bersangkutan malah mengira bakal dapat hadiah," terang Firman.
Oleh sebab itu, M. Nuh merasa ketakutan saat ditagih untuk melakukan pembayaran setelah memenangkan lelang dengan harga Rp 2,5 miliar.
Ia kemudian meminta perlindungan kepada pihak kepolisian dari kejaran petugas penagih dari acara lelang.
"Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan," ungkap Firman.
Sebelumnya diketahui, motor listrik yang ditandatangani Presiden Joko Widodo laku dilelang seharga Rp 2,5 miliar dalam acara konser amal penggalangan dana secara virtual.
Hasil dari lelang tersebut sedianya akan didonasikan untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Yang keluar menjadi pemenang lelang dalam acara tersebut adalah seorang pria bernama M Nuh.
M Nuh disebut sebagai seorang pengusaha asal Jambi dalam acara pelelangan tersebut.
Namun setelah ditelusuri dan dilakukan penyelidikan, pemenang lelang yang tersebut ternyata bekerja sebagai buruh harian lepas.