Find Us On Social Media :

Tak Bisa Mudik dan Harus Rawat Pasien Positif Covid-19 di Wisma Atlet, Tenaga Medis Mulai Homesick: Kangen Dijewer Orang Tua...

By Arif Budhi Suryanto, Minggu, 24 Mei 2020 | 19:20 WIB

Annisa Walidatus Sholihah dan Perawat Wisma Atlet lainnya tengah bersiap-siap sebelum memasuki ruang perawatan di RSD Wisma Atlet

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Hari ini menjadi hari kemenangan bagi umat muslim setelah selama sebulan berpuasa penuh.

Sejatinya, hari raya Idul Fitri 1441 H atau lebaran kali ini dihabiskan orang-orang dengan berkumpul bersama keluarga di rumah.

Namun apa daya, karena pandemi Covid-19 ini pemerintah pun melarang adanya kegiatan mudik.

Baca Juga: 24 Orang dari 247 Jemaah Tabligh Akbar Masjid Al Muttaqien yang Positif Covid-19 Jalani Isolasi di Wisma Atlet Kemayoran!

Hal ini membuat sebagian besar orang sedih karena tak bisa merasakan kehangatan lebaran bersama keluarga.

Salah satunya adalah Pinky, dokter di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Sudah empat kali lebaran dia tidak bisa mudik. Namun kali bedanya, kali ini tidak tahu hingga kapan.

Baca Juga: Jumlah Pasien yang Dirawat di RSD Wisma Atlet Tembus 535 Orang, 342 di Antaranya Positif Covid-19

"Lebaran keempat enggak bareng rasanya ada yang kurang gitulah. Enggak bisa sungkem sama orang tua," ucapnya seperti yang dilansir dari Kompas.com.

"Kalau sebelumnya enggak lebaran bareng at least tau bakal ketemu hari ke berapa gitu setelah lebaran. Ini enggak tahu kapan," lanjutnya.

Pinky pun harus menghabiskan libur lebaran kali ini dengan berjaga merawat pasien positif Covid-19 di Wisma Atlet.

Baca Juga: Sudah Ngaku Tifus hingga Sewa Mobil Ambulans, Ibu dan Anak Ini Gagal Mudik ke Jember Gegara Terlanjur Ketahuan Polisi

"Saya dan teman-teman sudah tiga bulan di Wisma Atlet. Ya bulan Ramadan tidak ada bukber, berburu takjil, safari kajian di masjid. Pokoknya 3 bulan meditasi aja di Wisma Atlet," lanjutnya.

Meski demikian, hal ini tidak membuatnya mengeluh karena masih ada teknologi yang bisa merekatkan tali silaturahmi.

"Ya alhamdulillah ada teknologi yang bisa deketin yang jauh. Cuma emang beda ya, enggak ada physical contact-nya."

Baca Juga: Rindu Berat Kampung Halaman, Babe Cabita Tunda Mudik di Momen Hari Raya Idul Fitri Tahun Ini

"Itu sih yang berat, udah lama soalnya enggak dijewer orang tua," ucap Pinky.

Dirinya pun kini berharap masyarakat bisa lebih patuh lagi dengan himbauan pemerintah agar pendemi ini cepat berakhir.

"Berharapnya masyarakat taat, pasien Covid semakin sedikit. Lalu kita bisa hidup normal dan kembali kumpul bersama keluarga," lanjutnya.

Baca Juga: Pertama Kali Masak Demi ART yang Tak Pulang Kampung, Beginilah Hasil Masakan dan Menu Opor ala Sandra Dewi

Update Kasus

Sebagai tambahan informasi, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 949 orang per Sabtu (23/05/2020).

"Konfirmasi Covid-19 yang positif naik 949 sehingga totalnya menjadi 21.745," terang juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, seperti yang dikutip dari Wartakotalive.com.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah penularan tertinggi yakni 6.515 kasus.

Baca Juga: Gegara Pandemi Covid-19, Lesti Kejora Harus Menahan Rindu Bertemu Keluarga di Kampung Halaman

Disusul oleh Jawa Timur dengan 3.595 kasus, Jawa Barat 2.045 kasus, dan Jawa Tengah 1.288 kasus.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh juga mengalami penambahan sebesar 192 orang sehingga totalnya menjadi 5.249 kasus.

Dan jumlah pasien meninggal bertambah 25 orang sehingga totalnya menjadi 1.351 kasus.

Baca Juga: Rindu Berat Kampung Halaman, Donita Rela Tak Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19: Kita Menghargai Tugas Masing-masing

(*)