"Seru juga Lebaran lewat video call. Biasanya Lebaran kami kan kumpul di rumah kakak paling tua, karena orangtua sudah enggak ada," kata Annavia.
Hal senada dikatakan Nisa Susilawati (29), warga Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung.
Nisa tidak bersilaturahim dengan keluarganya meski masih berada dalam satu provinsi.
"Ibu dan bapak di Kota Gajah, Lampung Tengah, tapi kami enggak dulu pulang ke sana," kata Nisa.
Begitupun dengan shalat Ied.
Masjid di dekat rumah Nisa sebenarnya mengadakan shalat id berjemaah.
Namun, dia memilih untuk shalat di rumah, berjemaah dengan suami dan tiga orang anaknya.
Pekerja perusahaan ekspedisi ini mengaku, shalat Id di rumah seperti Lebaran tahun ini ada bagusnya.
Suasana terasa lebih intim karena dilakukan bersama dengan keluarga.
Suami menjadi imam, dan khotbah yang dilakukan adalah permintaan maaf secara personal dari kepala keluarga itu.
"Secara pribadi, saya lebih senang shalat Ied kemarin, suami jadi imam. Kalau biasanya kan shalat di masjid, pas shalatnya terpisah, kalau kemarin ini bareng-bareng di ruang tamu," kata Nisa.
(*)