Find Us On Social Media :

Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran Masih Jadi Masalah? Sebelum Terlambat, Coba Terapkan Tips Ini, Dijamin Bobot Tubuh Tetap Ideal dan Sehat

By Devi Agustiana, Senin, 25 Mei 2020 | 16:30 WIB

Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran Masih Jadi Masalah? Sebelum Terlambat, Coba Terapkan Tips Ini, Dijamin Bobot Tubuh Tetap Ideal dan Sehat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan serat makanan dapat mengurangi asupan kalori total, yang mungkin merupakan metode yang tepat untuk mencegah kenaikan berat badan.

Baca Juga: Terkuak, Ternyata Begini Rahasia Bumbu Opor Ayam Gurih dan Lezat! Dijamin Keluarga Pasti Suka dan Ketagihan

Tidur yang Cukup

Kurang tidur dapat menyebabkan berat badan naik.

Hal ini karena orang yang tidak tidur cukup cenderung lapar, mengonsumsi lebih banyak kalori dan kurang melakukan aktivitas.

Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar hormon kelaparan, yang pada akhirnya menyebabkan asupan kalori lebih tinggi.

Juga, kurang tidur telah dikaitkan dengan metabolisme yang lebih rendah.

Baca Juga: Kasus Selebgram Sarah Keihl Lelang Keperawanan, Mulai dari Dinilai Hanya Kejar Sensasi hingga Diberitakan Banyak Media Asing

Hal ini diyakini karena perubahan ritme sirkadian, yang dikenal sebagai jam biologis yang mengatur banyak fungsi tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga tidur yang berkualitas selama libur setelah puasa usai.

Kendalikan Kadar Stres

Orang yang sedang stres memiliki kadar kortisol tinggi, yaitu hormon yang dilepaskan sebagai respon terhadap stres.

Kadar kortisol kronis dapat menyebabkan berat badan naik karena dikaitkan dengan asupan makanan yang lebih besar.

Baca Juga: Kerap Dibawa Kemanapun, Ternyata Menyimpan Hand Sanitizer di Mobil Sangat Berbahaya Loh! Simak Penjelasan Ahli

Selain itu, gaya hidup yang penuh tekanan dapat menyebabkan hasrat lebih banyak untuk makan junk food.

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi stres, saat libur setelah puasa.

Beberapa pilihan kegiatan yang bisa dilakukan meliputi olahraga, meditasi, yoga dan pernapasan dalam.

(*)