Nah, membahas puasa Syawal yang saat ini sudah bisa kita jalani, ternyata ada manfaatnya juga bagi kesehatan.
Melakukan puasa di bulan Syawal bisa menjadi solusi bagus untuk sistem pencernaan menyesuaikan keadaan usai Ramadhan dan Lebaran.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi, Prof. Ari Fahrial Syam.
"Islam sendiri sudah memberikan solusi, puasa Syawal. Solusi ketika sudah full 30 hari puasa, lalu ada break Lebaran, lalu puasa syawal biar sistem pencernaan menyesuaikan keadaan," katanya.
Lebih lanjut, Puasa Syawal ternyata memberikan manfaat terhadap kesehatan terutama lambung.
Menurut Ari, melanjutkan puasa di bulan Syawal selama enam hari pada dasarnya meneruskan keteraturan jadwal makan.
Artinya, waktu lambung terisi makanan misalnya saat sahur dan berbuka puasa juga menjadi teratur.
"Kadang makan pagi kadang nggak. Lambung nggak konsisten diisi. Nggak makan pagi baru makan jam 12.00, lambung kosong sudah 12 jam, ketidakteraturan ini menyebabkan sakit maag. Lalu camilan nggak sehat," tutur Ari.
Selain itu, mereka yang punya masalah pada lambung, berisiko membuat penyakitnya kambuh jika pola makan sehat tak dijaga.
Prinsip keteraturan waktu makan juga berlaku untuk mereka yang bukan Muslim.