Vitamin C merupakan suplemen vitamin yang paling populer.
Kaitan antara vitamin ini dengan kemampuannya melawan penyakit dibuat oleh peraih Nobel Kimia, Linus Pauling, yang menulis buku Vitamin C and Common Cold.
Dalam bukunya, Pauling merekomendasikan 3.000 miligram vitamin C setiap hari.
Buku yang dia tulis pada 1970-an tersebut sangat laris dan dicetak ulang, dengan klaim bisa mengatasi epidemi flu babi (swine flu).
Studi-studi ilmiah selanjutnya menunjukkan, klaim Pauling itu tidak akurat.
Ketika menyebutkan vitamin C bisa menyembuhkan kanker, ia kehilangan kredibilitasnya di komunitas ilmuwan.
Walau begitu, keyakinan vitamin C bisa menyembuhkan flu tetap bertahan di masyarakat.
Angka penjualan suplemen vitamin ini pun selalu berada di urutan teratas.
Menurut National Institute of Health, vitamin C tidak mengurangi risiko tertular flu.
Tetapi, mereka yang mengonsumsinya mungkin durasi sakitnya bisa dikurangi atau lebih ringan.