Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Saat ini, wabah virus corona masih menjadi perhatian masyarakat.
Bagaimana tidak, korban akibat keganasan virus corona tiap hari semakin bertambah saja.
Salah satu negara yang menyatakan bahwa ada warganya yang positif terinfeksi virus ini adalah Indonesia.
Sifat penularan dari virus corona ini masih bersifat masif.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli penyakit yang disebabkan virus Corona ini sebagai pandemi.
Namun, diharapkan seluruh masyarakat agar tidak menjadi cemas, khawatir, panik, atau takut.
Masyarakat diminta bijak dalam mengonsumi berbagai informasi seputar virus Corona untuk meredam perasaan tak nyaman akibat situasi yang sedang terjadi sekarang ini.
Pasalnya, tak dimungkiri, pemberitaan terkait COVID-19 mengalir deras karena menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan, beberapa daerah sudah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Tentu saja, hal tersebut untuk mencegah penularan virus corona yang semakin bertambah.
Tak hanya itu, akibat pandemi covid-19 ini banyak ekonomi masyarakat yang mengalami penurunan secara drastis.
Bahkan, sampai ada yang tak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Seperti baru-baru ini, beredar sebuah video seorang laki-laki yang menurunkan dua anak yang masih balita di pinggir jalan lantaran tak bisa membelikan susu.
Video tersebut dibagikan sebuah akun gosip di Instagram @mimi.peri.mandja, Kamis (28/5/2020).
Dalam video tersebut, seorang laki-laki tengah berdebat dengan petugas saat PSBB.
Nampak seorang laki-laki turun dari mobil berwarna putih yang dikendarainya.
Bahkan, ia juga menggandeng turun dua bocah balita disamping mobilnya.
Tak hanya itu, pria tersebut juga dikelilingi petugas penjaga yang terdiri dari Dishub, TNI, dan polisi.
Laki-laki tersebut ternyata berniat menyerahkan kedua anaknya kepada petugas pos PSBB lantaran sudah tak sanggup untuk membeli susu.
Laki-laki itu nampak melakukan protes lantaran tidak mendapat bantuan dari pemerintah saat pandemi corona sehingga dirinya tak bisa membelikan susu untuk kedua anaknya.
Tak sampai disitu, laki-laki itu juga mengaku jika dirinya lebih baik dibunuh dan ditembak.
"Betul tapi pemerintah tidak membantu, lebih baik aku dibunuh, ditembak, anakku terserah, tak sanggup aku menggaduh anakku, haduh ya Allah” ucap laki-laki tersebut.
Lantas, petugas menanyakan mobil siapa yang sedang laki-laki tersebut kendarai.
Lebih lanjut, laki-laki berkaos gelap itu mengaku jika mobil tersebut merupakan kredit dan dirinya sudah menunggak pembayaran selama tiga bulan.
"Ini mobil siapa?" tanya petugas.
"Mobilku pak, mobil kredit, belum di bayar tiga bulan sudah," jawab laki-laki tersebut.
Sedangkan, kedua anaknya terus menangis di dekat ayahnya.
Petugas juga nampak menanyakan dimana tempat tinggal laki-laki tersebut.
Saat ditanya dimana alamatnya, ia mengaku tinggal di Kelurahan Menteng Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Lantas, para petugas penjaga pos PSBB itu meminta laki-laki tersebut untuk menyampaikan keluhannya.
"Begini pak, kami kan hanya bertugas dari pemerintah, nanti apa keluhan bapak kami sampaikan" ucap petugas.
Laki-laki tersebut menjawab dengan sedih bahwa dirinya ingin membelikan susu kedua anaknya tetapi tidak mempunyai uang.
"Kasian anaku, handak nukar susu duitnya nggak ada," ujar laki-laki tersebut.
(*)