Meski demikian, kala itu Ibu Tien tetap harus terus beristirahat karena kelelahan.
Namun, sesuatu tiba-tiba terjadi pada Minggu (28/4/1996) dini hari, tepatnya sekitar pukul 04.00 WIB.
"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan janting mendadak," kata Sutanto, seperti dikutip dalam buku 'Pak Harto, The Untold Stories'.
Saat itu, sang Ibu Negara terlihat sulit bernapas sehingga dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto.
"Saya melihat Dokter Kepresidenan, Hari Sabardi, memberi bantuan awal pernapasan dengan tabung oksigen.
Saya sendiri turut membawa Ibu Negara dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD.
Saat itu, selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut mendampingi," sambung Sutanto.
Sejumlah upaya medis untuk menyelamatkan Ibu Tien pun dilakukan oleh tim dokter, meski pada akhirnya Ibu Tien menghembuskan napas terakhirnya.
"Sekitar pukul 05.10, Ibu Tien menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan berbagai kenangan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Sutanto.
Kemudian Ibu Tien Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah.
Lalu 12 tahun setelah Ibu Tien meninggal, Soeharto menyusul sang kekasih hati ke keabadian pada 27 Januari 2008 dan dimakaman di tempat yang sama.
Diwartakan Tribunnews.com, kompleks makam ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.
Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg, yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.
Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter dpl.
Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III.
Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan, yakni untuk tetap menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegara III.
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul, Puluhan Tahun Kematian Ibu Tien Menjadi Misteri, Akhirnya Ajudan Soeharto Ungkapkan Hal yang sebenarnya Terjadi di Hari yang Membuat Satu Indonesia Berduka Itu
(*)