Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Orang tua akan selalu melakukan segalanya untuk memberikan kehidupan terbaik bagi anak-anaknya.
Namun, menjadi orang tua jelas tidak mudah dan membutuhkan tanggung jawab yang besar.
Apalagi dengan beban sebagai orang tua tunggal.
Seperti seorang pemuda asal China yang sudah menyandang gelar orang tua tunggal di usia 24 tahun ini.
Berpisah dari sang istri membuat Lin harus merawat anaknya seorang diri.
Bahkan untuk mencukupi kebutuhan mereka, Lin harus menjalani dua pekerjaan sekaligus dalam sehari.
Dilansir dari World of Buzz, Jumat (29/5/2020), Lin bekerja selama hampir 13 jam sehari untuk menghidupu dirinya dan putranya yang masih berusia 3 tahun.
Lin bekerja sebagai buruh bangunan pada dari jam 8.30 pagi sampai 5.30 sore.
Setelah itu, ia akan segera memulai pekerjaan keduanya sebagai pengantar makanan dari jam 6 sore hingga jam 10 malam.
Bahkan terkadang, Lin harus bekerja sampai tengah malam.
Kadang-kadang, Lin membawa putranya saat bekerja mengantar makanan.
Hal ini, kemudian menarik perhatian para pelanggan yang kemudian memotret mereka berdua.
Kisahnya pun segera mendapat perhatian media lokal Taiwan.
Lin menceritakan bahwa ada kalanya dia harus membawa putranya bersamanya karena tidak ada seorang pun di rumah untuk merawat putranya.
Selama perjalanan pengiriman makanannya, biasanya putra Lin suka duduk di belakang dengan kotak makanan diikat di punggungnya.
Baca Juga: Waspada Saat Asyik Belanja di Mal Kamu Terancam Sentuh Virus Corona! Seorang Ahli Jelaskan Alasannya
Namun, keadaan itu membuat putra Lin tertidur tanpa sengaja.
Jadi, agar lebih aman, Lin menempatkan putranya di depan untuk mengawasinya.
Kadang-kadang ketika Lin mengantarkan banyak minuman sekaligus, putranya juga akan menawarkan bantuan untuk membawa minuman pada pelanggan.
Dan ketika putranya sedikit rewel, Lin akan memberinya permen lolipop.
Dia menyebutkan bahwa biaya hidupnya dapat mencapai 30.000 dolar Taiwan (sekitar Rp 14 juta) per bulan.
Lin juga menambahkan bahwa meski dia selalu kelelahan di penghujung hari, namun senyum sang putra dapat mengobati kelelahannya.
Dia mengatakan bahwa selama putranya tumbuh dengan aman dan bahagia, semua upayanya tak akan sia-sia.(*)