Muncul Tagar Indonesia Terserah, Ahli Berikan Saran Cara Hadapi Orang Ngeyel dan Sepelekan Covid-19: Tim Medis Fokus Lakukan Perawatan

By Devi Agustiana, Sabtu, 30 Mei 2020 | 07:10 WIB
Beberapa waktu lalu tagar #IndonesiaTerserah menggema di media sosial. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan tim medis terhadap banyaknya orang yang masih tak memedulikan bahaya pandemi Covid-19 yang masih merajalela.

Beberapa waktu lalu tagar #IndonesiaTerserah menggema di media sosial. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan tim medis terhadap banyaknya orang yang masih tak memedulikan bahaya pandemi Covid-19 yang masih merajalela.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Masih jelas di ingatan, sebuah tagar viral, yaitu #IndonesiaTerserah.

Ini sebagai bentuk protes para tenaga kesehatan (nakes) di media sosial.

Dalam unggahan-unggahan dengan tagar itu ditemukan banyak nakes berfoto dengan membawa tulisan Indonesia Terserah.

Baca Juga: Pengakuan Kocak Betrand Peto yang Tak Lancar Berbahasa Inggris, Minta Teman Sekelas Jadi Penerjemah!

Hal itu tak lama setelah bandara ramai dengan antrean orang yang hendak mudik serta tak memperhatikan jarak sosial.

Contoh lain, masih banyak orang juga yang tidak menggunakan masker di tempat umum.

Padahal sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswe telah memerintahkan para dirut transportasi massal dan besar agar ada aturan kewajiban para penumpang mengenakan masker.

"Harap buat kebijakan untuk mewajibkan semua penumpang menggunakan masker. Bila tanpa masker, maka tidak diizinkan untuk naik kendaraan umum," kata Anies, Minggu (5/4/2020).

Baca Juga: Dua Buah Hati Tania Nadira dari Tommy Kurniawan Nangis Sesenggukan Usai Mamanya Lahirkan Anak Ketiga, sang Nenek: Sangat Mencekam

Tak hanya aturan, Anies juga meminta agar sosialisasi kewajiban penggunaan masker tersebut secara masif.

"Sosialisasi dilakukan mulai Senin, 6 April 2020, dan penegakan mulai dilaksanakan Minggu, 12 April 2020. Laksanakan dengan baik," jelasnya.

Namun, masih saja ada orang ngeyel menyepelekan Covid-19 ini.

Baca Juga: Aktor The King: Eternal Monarch, Woo Do Hwan Kabarnya Bakal Masuk Wamil Lebih Awal, Inikah Alasan Dramanya Tak Tayang Hari Ini?

Banyak sekali orang mengabaikan protokol kesehatan, menjadi kekhawatiran masyarakat Indonesia pada umumnya.

Lalu jika kamu sudah taat, tapi orang-orang sekitar belum, apa yang sebaiknya dilakukan?

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, dosen dan psikolog di Fakultas Psikologi UGM Sutarimah Ampuni menyarankan untuk bersikap asertif.

Baca Juga: Broken Home dan Jadi Korban Bully, Irish Bella Akui Masa Lalu Kelam Membentuknya Jadi Pribadi Baik

"Sebaiknya setiap orang punya asertivitas," katanya, Jumat (28/5/2020).

Dia menjelaskan, orang yang asertif yaitu berani mempertahankan atau menyuarakan haknya.

Namun dengan cara yang baik dan meminimalkan konflik dengan lingkungan.

Baca Juga: Tak Kaget Melihat Transformasi Nicholas Saputra dari Aktor Jadi Produser Film, Mira Lesmana: I’m Very Proud!

Misalnya, seorang kasir atau pramuniaga berani secara asertif menegur pelanggan yang tidak memakai masker.

Kalimatnya seperti ini contohnya: “Mohon maaf aturan di toko kami setiap pelanggan yang masuk harus memakai masker”.

Tapi hal itu bisa dilakukan jika sudah ada aturan.

Baca Juga: Jennie Blackpink Beri Kode Lady Gaga Bakal Rilis Video Klip 'Sour Candy'!

Lebih lanjut, aturannya sudah terpampang jelas di pintu masuk.

Jadi di sini kasir atau pramuniaga hanya menegakkan aturan saja.

Akan tetapi jika kamu melihat orang-orang tidak taat protokol di tempat umum, seperti di jalan, pasar, atau tempat umum lain berbeda perlakuannya.

Baca Juga: Gampang Banget, Deretan Minuman Herbal Ini Mampu Atasi Jerawat Membandel! Kamu Bisa Bikin Sekarang Juga

Dia mengatakan, di tempat umum orang-orang tidak saling mengenal, maka cara untuk asertif tidak selalu dengan menegur.

Hal itu karena kemungkinan menegur justru akan menimbulkan konflik.

Cara asertif yang bisa dilakukan dengan menjaga jarak dengan orang lain.

Baca Juga: Jangan Dulu Pecaya Diri Rambut Sehat dan Bersih Jika Kamu Masih Melakukan 7 Kebiasaan Ini saat Keramas! Nomor 4 Paling Sering Dilakukan

Sutarimah juga menjelaskan, dalam beradaptasi, manusia bisa melakukan 3 hal berikut:

  1. Mengubah lingkungan
  2. Mengubah diri
  3. Kalau dia tidak mungkin atau tidak bisa mengubah lingkungan, maka yang dapat dia lakukan adalah mengubah diri.

Mengubah diri yang dimaksud bisa dengan menghindari atau mengambil jarak, menyediakan masker cadangan sehingga bisa diberikan pada orang lain yang tidak memakai masker.

Dengan kondisi orang-orang sekitar yang tidak taat protokol kesehatan sebetulnya tidak perlu sampai stres.

Tapi jika terjadi stres karena hal tersebut, Sutarimah mengatakan perlu menghindari lingkungan tersebut dan lindungi diri sebaik mungkin.

Sementara itu jika terjadi pada para nakes, dia menyarankan para nakes tetap fokus saja pada perawatan yang mereka lakukan.

Jadi tidak perlu memusingkan kondisi di luar.

Baca Juga: Jangan Dulu Pecaya Diri Rambut Sehat dan Bersih Jika Kamu Masih Melakukan 7 Kebiasaan Ini saat Keramas! Nomor 4 Paling Sering Dilakukan

Hal yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Menyampaikan rekomendasi formal melalui organisasi profesi.
  2. Terjun langsung membuat himbauan-himbauan melalui medsos.
  3. Melakukan kampanye tidak resmi ke orang-orang di sekitar, seperti pasien, keluarga, komunitas.

"Nakes menurut saya adalah significant persons yang dipercaya masyarakat awam, jadi menurut saya posisi mereka sangat strategis untuk memberi propaganda dan teladan mengenai protokol kesehatan ini," jelasnya.

(*)