Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Gigi Hadid dan Zayn Malik sempat mengejutkan publik ketika mereka mengumumkan kehamilan di awal Mei lalu.
Lewat acara talkshow, Gigi Hadid mengabarkan bahwa ia tengah mengandung anak pertama dari Zayn Malik.
Kabar tersebut disambut bahagia oleh sebagian besar penggemar Zayn Malik dan Gigi Hadid.
Baca Juga: Hamil di Luar Nikah Bersama Zayn Malik, Begini Kondisi Rumah Masa Kecil Gigi Hadid yang Super Mewah
Tapi ada juga yang memperdebatkan kabar kehamilan Gigi Hadid yang di luar nikah.
Gigi dan Zayn Malik selama ini dikenal sebagai pasangan Hollywood dari keluarga muslim.
Seperti diketahui, bagi umat muslim, hamil di luar nikah merupakan sesuatu yang haram dilakukan.
Oleh karena itu, tidak sedikit netizen yang membahas kehamilan Gigi di luar nikah.
Jauh sebelum warganet berdebat, Zayn sempat mengatakan, dia tidak mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang muslim.
"Aku percaya agama seseorang ada di antara mereka, dan siapa pun atau apa pun yang mereka praktikkan."
"Bagiku, aku memiliki keyakinan spiritual bahwa memang ada Tuhan."
"Apakah aku percaya pada neraka? Tidak," tutur Zayn kepada Vogue Inggris pada 2018.
Baca Juga: Bikin Tato Puisi Cinta, Zayn Malik Diduga Diam-diam Sudah Lamar Gigi Hadid
Pernyataan itu tentu saja mengejutkan para penggemarnya pada saat itu.
Bagaimana tidak? Mantan personel One Direction itu diketahui dibesarkan dalam keluarga muslim.
Ayah Zayn Malik, Yaser, merupakan pria muslim keturunan Inggris-Pakistan.
Sementara ibu Zayn, Trisha, juga memeluk agama Islam setelah menikahi Yaser.
Sehingga, semua anggota keluarga Zayn Malik, termasuk adik-adiknya juga memeluk agama Islam.
Tapi berbeda dari Zayn, Gigi merupakan putri keturunan Palestina yang tumbuh di Santa Barbara, California.
Baca Juga: Resmi Umumkan Kehamilan, Gigi Hadid Ngaku Ngidam Makanan Ini sampai Menangis!
Tidak diketahui secara pasti apa agama Gigi Hadid, namun ia selalu membela umat muslim di Palestina.
Gigi pernah mengeluarkan pendapatnya ketika Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan AS di Israel ke Yerusalem.
"Niatku adalah tidak pernah memisahkan kelompok dalam kebencian."
"Aku menjalani hidupku, mencintai semua orang tanpa memandang agama/ras."
"Jadi aku akan mengatakan lagi untuk terakhir kalinya, aku tidak anti- siapa pun."
"Aku hanya pro-koeksistensi. Itu saja. #freepalestine," katanya di Twitter dikutip dari Geo TV, Sabtu (30/5/2020).
(*)