Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Kekerasan, dalam bentuk apa pun, rasanya tidak bisa dibenarkan.
Apalagi jika kekerasan tersebut bisa sampai membekas dan meninggalkan trauma pada seseorang.
Tahukah kamu, kadang kamu sendiri tidak menyadari kalau kamu telah melakukan kekerasan pada seseorang?
Tak hanya secara fisik, kekerasan juga bisa terjadi secara emosional.
Ya, bahkan kadang hal kecil yang kamu anggap biasa, bisa saja dianggap berbeda oleh orang lain.
Seperti mengatai seseorang dengan kata-kata yang kurang berkenan atau kekerasan verbal.
Mungkin bagi sebagian orang, hal tersebut rasanya biasa.
Baca Juga: Jinyoung GOT7 Tampak Hancur dan Banjir Air Mata dalam 'When My Love Blooms' Episode Terbaru
Namun, tidak semua orang bisa menerima kata-kata kasar yang dilontarkan.
Selain secara verbal, kekerasan juga dapat dialami dalam bentuk fisik atau emosional lainnya.
Dan kekerasan tersebut jelas memiliki dampak buruk bagi psikis maupun emosional seseorang.
Dilansir dari psych2go, berikut 6 dampak kekerasan emosional yang bisa terjadi pada siapa saja.
1. Membutuhkan Waktu Lama untuk Pulih
Saat mengalami cedera atau trauma fisik, kita mungkin bisa memperhitungkan kesembuhannya.
Namun, trauma emosional yang dirasakan oleh para korban akan lebih lama sembuh daripada segala jenis rasa sakit fisik.
Rasa sakit fisik menghilang setelah sembuh, tetapi bekas luka psikologis sering menyertai korban seumur hidup.
Sulit untuk melupakan hal-hal menyakitkan yang dikatakan seseorang, terutama jika kamu pernah menganggap orang ini dekat dan berharga.
2. Kekerasan Emosional Memberikan Pandangan Negatif tentang Kehidupan dan Diri Sendiri
Jika kamu pernah menjadi korban kekerasan emosional, terutama sejak usia muda, maka hal itu memiliki pengaruh besar untuk membentuk cara kamu memandang dunia dan orang-orang di sekitar.
Seringkali, mereka yang menderita kekerasan emosional cenderung membentuk perspektif negatif tentang kehidupan dan berjuang dengan perasaan kesepian, kekosongan, dan keputusasaan yang terus-menerus seiring bertambahnya usia.
3. Memberi Efek Psikologis dalam Jangka Panjang
Selain melukai harga diri, kekerasan emosional juga menimbulkan ketakutan dan kecemasan pada korbannya.
Korban-korban ini jadi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami depresi dan PTSD.
Orang yang mengalami kekerasan emosional cenderung sulit mengendalikan emosinya.
4. Kekerasan Emosional juga Berpengaruh pada Fisik
Kekerasan emosional dapat menimpa seseorang dan memberikan mereka banyak efek samping yang menyakitkan.
Contoh yang paling umum termasuk: nyeri kronis, kelelahan kronis, ketegangan otot, insomnia, dan gejala fisik lain dari stres (seperti energi rendah, mual, nyeri dada, palpitasi dada, dan sakit kepala).
Tidak hanya itu, kekerasan emosional juga ditemukan menjadi penyebab kekerasan fisik dalam sebagian besar kasus.
5. Rentan Terkena Penyakit Mental
Korban kekerasa emosional tidak mau menjangkau orang lain dan meminta bantuan mereka.
Hal ini karena mereka sering merasa bahwa meminta tolong merupakan sesuatu yang memalukan, diberhentikan, atau ditangani sendiri.
Tetapi semakin lama kekerasan berlangsung, semakin besar kemungkinan mereka akan menggunakan cara-cara buruk untuk mengatasi tekanan psikologis dan emosional mereka.
Inilah sebabnya mengapa banyak penelitian menunjukkan bahwa pelecehan emosional adalah faktor besar yang berkontribusi terhadap perkembangan penyalahgunaan zat dan gangguan makan pada kebanyakan pasien.
6. Kekerasan Emosional Membuat Korban Cenderung Menjadi Pelaku
Terakhir, efek ini merupakan yang paling berbahaya.
Korban kekerasan emosional biasanya cenderung menjadi pelaku kekerasan itu sendiri.
Tidak banyak orang yang menganggap kekerasan emosional sebagai masalah serius dan cenderung mengabaikan.
Hal ini bisa membuat korban cenderung tergoda untuk melakukan hal yang sama pada seseorang yang dianggap lebih lemah darinya.
Setelah mengetahui dampak kekerasan emosional di atas, ada baiknya kamu berhati-hati dalam berbicara atau bertindak ya!
(*)