Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ketua Umum Partai Demokokrat, Agus Harimurti Yudhoyono buka suara terkait kebijakan new normal.
Wacana yang tengah digaungkan pemerintah ini disoroti oleh anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, langkah pembukaan instansi pendidikan dengan menerapkan protokol kesehatan masih membuat masyarakat dilema.
Seperti dikutip dari laman Twitternya pada Minggu (31/5/2020), menurut putra presiden ke-6 Indonesia itu, wacana new normal masih menimbulkan dua sudut pandang yang sama beratnya.
"Wacana 'new normal' & pembukaan kembali sekolah menimbulkan dilema," ujarnya.
"Di satu sisi, berarti aktivitas pendidikan bisa kembali ke sekolah,"
"Di sisi lain, kita menangkap kekhawatiran orangtua soal kesiapan sekolah menerima kembali anak-anak di tengah resiko tinggi terpapar Covid-19," jelasnya.
Dari data yang telah diamati, pria yang akrab disapa AHY ini menyebutkan anak-anak yang telah terinfeksi virus corona cukup banyak.
"Dari Data Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, 5,5% pasien positif Covid-19 adl anak-anak," ujarnya.
"Ini blm termasuk PDP & ODP anak yang menurut WHO harusnya juga diumumkan," imbuhnya.
Menurutnya, transparasi data terkait kasus covid-19 ini harus dipaparkan secara detail dan jelas sebelum menerapkan new normal.
"Transparansi data adalah acuan utama untuk memahami situasi saat ini," ujarnya.
"Pemerintah perlu memberikan informasi yg lengkap dan transparan terkait penyebaran virus."
"Serta langkah-langkah konkrit pencegahan resiko penyebaran virus yg lebih besar dalam menghadapi 'new normal', khususnya pada anak-anak," sambungnya.
Sebelum menjalankan new normal dan membuka kembali instansi pendidikan, AHY meminta pemerintah dapat meyakinkan hati para orangtua terlebih dahulu.
Hal ini agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat dan menjamin kebebasan anak-anak untuk beraktivitas di luar rumah dengan aman dan nyaman.
"Para orang tua perlu diyakinkan dengan data, fakta & langkah nyata bahwa pemerintah hadir untuk memastikan keamanan & kesehatan anak-anak saat kembali beraktivitas di luar rumah, bebas dari ancaman terpapar Covid-19," pungkasnya. (*)