Grid.ID - Perang Yom Kippur yang terjadi pada 6 - 26 Oktober 1973 menyimpan cerita tersendiri bagi Israel.
Saat itu, satu-satunya kekuatan yang berdiri di antara Suriah dan kemungkinan kehancuran Israel adalah Batalion Lapis Baja ke-77 IDF.
Batalion itu berada di bawah komando Letnan Kolonel Avigdor Kahalani yang saat itu berusia 29 tahun.
Kahalani adalah putra Imigran dari Yaman.
Meskipun telah menerima luka bakar mengerikan di tanknya dalam Perang Enam Hari, ia mengajukan diri untuk tetap tinggal di Korps Tank dan menjadi Komandan Batalion.
Pada hari keempat pertempuran dalam Perang Yom Kippur, Suriah meluncurkan serangan baru dan tangguh dari lembah utara Kuneitra.
Dalam serangan besar-besaran, ratusan tank Arab modern mulai bergerak naik dari dasar lembah berharap untuk mengambil tempat yang lebih tinggi.
Pada saat itu, pasukan Israel di Golan utara hanya mampu menurunkan sekitar 40 tank operasional, yang diperintahkan oleh Kahalani, melawan 500 tank Suriah.