Tom Hargreaves, misalnya, seorang peternak sapi perah itu mengaku frustasi mengetahui para kru Avatar diizinkan masuk sedangkan karyawannya yang berasal dari Uruguay tidak boleh.
Hargreaves mengatakan sangat memerlukan karyawannya itu untuk peternakannya.
Ketidakhadirannya berarti kawan-kawannya harus bekerja lembur untuk menutupi beban kerjanya.
Baca Juga: Telan Biaya Produksi Rp 14 Triliun, Sekuel Avatar Siap Kembali Syuting di Selandia Baru!
Karyawan Hargreaves itu telah bekerja di Selandia Baru selama empat tahun.
Ia hanya kembali ke Uruguay ketika perbatasan ditutup.
Hargreaves mengatakan, beberapa upaya telah dilakukan untuk membawanya kembali ke Selandia Baru, namun gagal.
Baca Juga: Sempat Pasang Wajah V BTS untuk Avatar Twitter, Aktor Asal Amerika Ini Jadi Fanboy BTS
Sementara itu, sutradara Avatar, James Cameron dan 55 krunya telah tiba di negara tersebut pada akhir pekan lalu.
Sang produser, Jon Landau, memamerkan momen pendaratan mereka di bandara internasional Wellington.
Kru film Avatar tampak mengenakan masker putih dan pelindung wajah plastik.