Grid.ID - China berkali-kali mengklaim Laut China Selatan sebagai teritorinya meskipun ada persaingan klaim dari negara-negara di kawasan itu.
"Amerika Serikat memiliki minat yang kuat untuk mencegah China dari menegaskan kontrol atas Laut China Selatan," ungkap sebuah laporan oleh organisasi non-pemerintah Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Di tengah pandemi virus corona ini, lagi-lagi Amerika Serikat dan China kembali melancarkan perang urat syaraf.
Militer China menuding kapal penghancur rudal yang dipandu Amerika di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai Beijing, mengganggu perairan Tiongkok.
Menurut militer China, tindakan itu sangat provokatif dan melanggar kedaulatan China.
Melansir South China Morning Post, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China, yang mengawasi Laut China Selatan, mengatakan kapal perusak USS Barry masuk ke perairan di sekitar Kepulauan Paracel tanpa izin pada hari Selasa.
Kondisi itu mendorong perintah kepada petugas patroli udara dan laut untuk melacak, memantau, memverifikasi, mengidentifikasi, dan mengusir kapal AS itu.
Peringatan itu dirilis ketika media Taiwan melaporkan bahwa kapal Amerika berlayar melalui Selat Taiwan dua kali dalam bulan ini, diikuti kedua kali oleh kapal perang PLA.