Karena keterbatasan alat medis dan kurangnya tenaga ahli, khususnya bedah syaraf, akhirnya keluarga berinisiatif membawa korban ke RS di Kota Bengkulu.
"Saya memiliki keluarga dokter, kami berkomunikasi agar adik saya bisa dirawat di Kota Bengkulu."
"Keluarga dokter saya menghubungi sejumlah rumah sakit dan kesimpulannya rumah sakit di Kota Bengkulu belum bisa menerima dengan alasan fokus pada penanganan Covid-19," ujarnya.
Meskipun demikian, Ferdiyansyah tetap membawa adiknya ke RS Kota Bengkulu dengan harapan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dalam kondisi kritis, akhirnya korban berhasil dibawa ke RS Bhayangkara.
Namun pihak ambulans RS Asyifa justru mendapat teguran keras dari RS Bhayangkara.
Pihak RS Bhayangkara juga mempertanyakan surat rujukan yang tidak disertakan pasien.
"Surat rujukan kami ada, namun dibawa pada mobil yang lain, saya datang dengan pasien dan ambulans."
"Surat rujukan di mobil satunya bisa menyusul, tapi mereka mempertanyakan rujukan, sementara adik saya dalam kondisi kritis," tutur Ferdiansyah.
Akhirnya dari RS Bhayangkara korban tak dapat ditangani dan dibawa ke RSHD Pemkot Bengkulu.