Find Us On Social Media :

Hidup Miskin hingga Ditolak BPJS, Nova Yanti Sunaga Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Kanker di Lehernya Pecah!

By Novia, Kamis, 4 Juni 2020 | 10:00 WIB

Ilustrasi penderita kanker

Sejak adanya covid-19, suami Nova dikabarkan tak memiliki penghasilan.

Sementara Nova dan suami harus tetap menghidupi ketiga anaknya yang masih berusia 10, 8 dan 6 tahun.

 Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Raul Lemos Kembali Koar-koar di Instagram Sindir Soal Anak dan Orang Tua: Demi Sesuap Nasi Anda Tidak Kenal Budaya Hormat, Itu Namanya Serakah!

Angle mengaku tersayat melihat kondisi yang dialami keluarga Nova.

Hingga akhirnya ia berusaha menghimpun dana melalui media sosial untuk membantu pengobatan.

Mengetahui hal tersebut beberapa tokoh masyarakat sepert, istri Bupati Sidikadang, Camat, Kades dan pihak kepolisian datang kerumah dan membawa Nova untuk di rujuk ke rumah sakit.

Namun sayang tak lama setelah itu, pagi harinya Angle kembali mengabarkan di media sosial bahwa rekannya sudah menghembuskan napas terakhir.

 Baca Juga: Walau Ustaz Solmed Tak Melarang, April Jasmine Lebih Pilih Urus Anak daripada Kembali ke Dunia Hiburan

Melansir dari Kompas, kini para peneliti dari Hokkaido University, Jepang berhasil melakukan rekayasa gen adenovirus untuk membunuh sel kanker.

Adenovirus disebutkan sebagai keluarga kanker yang menyebabkan gejala ringan.

Tujuan rekayasa gen ini adalah untuk mereplikasi bagian dalam sel kanker dan membunuh sel tersebut.

 Baca Juga: 3 Bulan Tak Penah Manggung Gegara Corona, Joshua Suherman Mendadak Bikin Geger Penggemarnya: Bang Nggak Mau Ngasih Tiket Gratis?

Hal ini telah disampaikan dalam makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Cancers.

Fumihiro Higashino, ahli onkologi molekuler dan timnya telah memasukkan unsur-unsur yang kaya adenilat-uridilat (AREs) dari dua gen manusia ke dua jenis virus untuk menyerang sel kanker secara spesifik.

"Gagasan di balik ini adalah ARES akan menstabilkan adenovirus pembunuh, yang memungkinkan mereka mereplikasi hanya di dalam sel kanker, bukan di sel yang sehat," ujar Higashino.

(*)