Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang ibu penderita kanker ganas di Komplek SMPN 1 Atap Jalan Dolok Sanggu, Desa Simallopuk Kecamatan Parbuluan, Dairi tak dapat diselamatkan.
Ibu bernama Nova Yanti Sinaga (34), kini telah meninggal dunia setelah berperang melawan kanker ganas di lehernya.
Mengutip dari Tribun Medan pada Rabu (3/6/2020), rekan korban bernama Angle Diana Silalahi menyebut bahwa Nova selama ini menderita lantaran tidak memiliki biaya berobat.
Berasal dari keluarga kurang mampu, Nova selama ini hanya meratapi kemiskinan menahan sakit akibat kanker ganas yang dideritanya
"Hanya air mata meratapi kemiskinan yang bercucuran," terang Angle.
Menurut Angle, BPJS yang digunakan Nova sudah ditolak saat digunakan untuk berobat.
Padahal kanker yang mengendap di lehernya semakin hari semakin membesar dan ganas.
Ahkirnya Nova disebutkan meninggal dunia setelah lehernya kian membengkak dan akhirnya pecah mengeluarkan nanah.
Kondisi susah yang dialami keluarga Nova semakin memuncak saat adanya pandemi covid-19 ini.
Sejak adanya covid-19, suami Nova dikabarkan tak memiliki penghasilan.
Sementara Nova dan suami harus tetap menghidupi ketiga anaknya yang masih berusia 10, 8 dan 6 tahun.
Angle mengaku tersayat melihat kondisi yang dialami keluarga Nova.
Hingga akhirnya ia berusaha menghimpun dana melalui media sosial untuk membantu pengobatan.
Mengetahui hal tersebut beberapa tokoh masyarakat sepert, istri Bupati Sidikadang, Camat, Kades dan pihak kepolisian datang kerumah dan membawa Nova untuk di rujuk ke rumah sakit.
Namun sayang tak lama setelah itu, pagi harinya Angle kembali mengabarkan di media sosial bahwa rekannya sudah menghembuskan napas terakhir.
Melansir dari Kompas, kini para peneliti dari Hokkaido University, Jepang berhasil melakukan rekayasa gen adenovirus untuk membunuh sel kanker.
Adenovirus disebutkan sebagai keluarga kanker yang menyebabkan gejala ringan.
Tujuan rekayasa gen ini adalah untuk mereplikasi bagian dalam sel kanker dan membunuh sel tersebut.
Hal ini telah disampaikan dalam makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Cancers.
Fumihiro Higashino, ahli onkologi molekuler dan timnya telah memasukkan unsur-unsur yang kaya adenilat-uridilat (AREs) dari dua gen manusia ke dua jenis virus untuk menyerang sel kanker secara spesifik.
"Gagasan di balik ini adalah ARES akan menstabilkan adenovirus pembunuh, yang memungkinkan mereka mereplikasi hanya di dalam sel kanker, bukan di sel yang sehat," ujar Higashino.
(*)