"Nama saya Meghan Markle dan saya di sini karena saya pikir ini adalah kampanye yang sangat penting. Bagi saya, saya pikir itu menyentuh catatan yang sangat pribadi," ungkap Meghan.
Setelahnya, Meghan mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang bi-racial, atau seseorang dengan ras ganda.
Meghan kemudian menceritakan bagaimana ia pernah mendapat perundungan karena keadaannya itu.
Ia juga sempat mendapat cercaan dan lelucon kasar yang membuatnya terpukul.
"Dan kemudian, Anda tahu, beberapa tahun yang lalu saya mendengar seseorang memanggil ibu saya dengan kata N," tutur Meghan.
"Jadi saya pikir bagi saya, selain dipengaruhi secara pribadi oleh rasisme, hanya untuk melihat lanskap seperti apa negara kita sekarang, dan tentu saja dunia, dan ingin segalanya menjadi lebih baik," imbuhnya.
Meghan juga menambahkan bagaimana ia sempat mendapat cercaan mengenai dirinya yang dianggap sebagai wanita yang suka melahirkan.
"Orang-orang tertentu tidak memandang saya (dengan baik) dan melihat saya sebagai wanita kulit hitam atau wanita yang suka melahirkan."
"Mereka memperlakukan saya secara berbeda," imbuh Meghan.
Namun, mendapat cercaan dan perlakuan kurang menyenangkan, membuat Meghan tak merasa jatuh.
Ia justru merasa bangga dengan dua ras berbeda dalam dirinya.
"Saya sangat bangga dengan warisan saya, saya sangat bangga dari mana saya berasal dan ke mana saya pergi."
"Tapi ya, saya berharap bahwa pada saat saya punya anak, orang-orang bahkan lebih berpikiran terbuka tentang bagaimana segala sesuatu berubah dan bahwa memiliki dunia campuran adalah segalanya. Maksud saya tentu saja, itu membuatnya jauh lebih cantik dan jauh lebih menarik," pungkas Meghan.
(*)