Find Us On Social Media :

Tak Lagi Jadi Misteri, Pelukis Ungkap Kenapa Tidak Gambar Sosok Ayah pada Kaleng Khong Guan! Alasannya Tak Terduga

By Devi Agustiana, Kamis, 4 Juni 2020 | 12:45 WIB

Bernardus Prasodjo, pelukis biskuit Khong Guan. Ia mengaku melukis gambar tersebut sekitar tahun 1970-an.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Biskuit Khong Guan telah menjadi camilan popular dan melegenda di Indonesia.

Hidangan ini tidak hanya disajikan pada hari-hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri.

Akan tetapi, untuk camilan sehari-hari, biskuit kemasan kaleng ini juga kerap disajikan.

Baca Juga: Mengaku Terlalu Dikekang, Remaja 15 Tahun Ini Tega Akhiri Nyawa Ibu Kandungnya dan Masukkan Mayatnya ke dalam Koper!

Setelah isinya habis pun, biasanya kaleng tidak langsung dibuang.

Melainkan digunakan untuk wadah makanan lain, seperti kerupuk, keripik, dan rengginang.

Sebenarnya, tidak ada perubahan berarti pada penampilan kaleng biskuit tersebut.

Baca Juga: Lagu Ciptaan Kekeyi Tuai Hujatan Gegara Kesandung Hak Cipta, Begini Reaksi Netizen saat Lebby Wilayati Keponakan Dewi Persik Cover 'Keke Bukan Boneka'

Warna merah dan gambar deretan biskuit yang bisa dinikmati di dalamnya menghiasi kaleng.

Namun, satu hal yang paling diingat dari kaleng biskuit itu, yakni lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.

Uniknya, tidak ada ayah dalam lukisan itu.

Baca Juga: Dinyatakan Meninggal karena Serangan Jantung dan Kesulitan Bernapas, George Floyd Disebut Juga Idap Covid-19!

Pernahkah kamu bertanya-tanya akan hal sederhana ini?

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, pelukis gambar itu adalah Bernardus Prasodjo.

Bernadus mengaku, sebenarnya dia tidak tahu persis alasan ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu.

Baca Juga: Diledek Nikita Mirzani Gegara Baikan dengan Elza Syarif, Melaney Ricardo Mengaku Ingin Hidup Tanpa Musuh

Meski demikian ia memiliki sebuah teori.

"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus.

"Karena yang belanja ibunya kok," lanjut pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.

Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu.

Awalnya, ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan. 

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.

Baca Juga: Sudah Berkarir di Dunia Film Sejak Umur 14 Tahun, Artis Cantik Ini Terungkap Milik Usaha Kuliner hingga Mukena, Rumahnya Engga Kalah Bikin Elus Dada!

Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.

Waktu itu, dia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.

"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.

Baca Juga: Parah! Ternyata Inilah Alasan Label Zona Hitam Resmi Disematkan Kepada Surabaya, Kok Ketua Gugus Tugas Covid-19 Malah Berikan Pujian?

Kala itu, ia mendapat contoh dari sebuah majalah.

Potongan gambar itu terlihat lusuh.

Ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser kemari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar dia.

Baca Juga: Tertembak Peluru Karet saat Ikut Demo Black Lives Matter, Halsey Alami Luka Memar!

Sebelumnya, Benardus dikenalkan oleh anaknya, yaitu Andreas Prasadja, melalui akun Twitter @prasadja.

Ia mengenalkan sang ayah yang ternyata juga melukis untuk beberapa kaleng makanan lain.

Bernardus melanjutkan bahwa ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga: Harta Duniawinya Tumpah Ruah hingga Sanggup Beli Barang Branded Ratusan Juta Rupiah, Nagita Slavina Justru Pakai Tabung Gas 3 Kilogram hingga Panen Hujatan, Netizen: Itu kan Buat Rakyat Miskin, Masa Sultan Pake Gas Melon?

"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," kata dia.

Rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal saat itu.

"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," ungkap Bernadus.

Baca Juga: Punya Pasukan Tank yang Semua Awaknya Wanita, Ternyata Tentara Wanita Israel Digembleng Secara Ganas hingga Bisa Bunuh Musuh Sambil Kegirangan dan Tertawa-tawa

Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin banyak.

Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.

(*)