Baca Juga: Suka Makan Pedas Bikin Tubuh Sehat dan Panjang Umur?
Saat para ilmuwan menemukan bahwa reseptor VR1 adalah anggota yang lebih besar dari saluran ion TRP, reseptor VR1 dinamai TRPV1.
Reseptor TRP diketahui sensitif terhadap perubahan suhu.
Ketika cabai menjadi sumber capsaicin, tidak ada kerusakan jaringan yang benar-benar terjadi.
Baca Juga: Makan Pedas Bikin Kepala Pusing, kok Bisa sih? Ternyata Begini Penjelasannya
Akan tetapi, karena ia berikatan dengan reseptor TRPV1, otak pun ditipu untuk mempercayai bahwa lidah benar-benar terbakar.
Hingga kini, ada banyak hipotesis yang digagas para ilmuwan untuk menjelaskan mengapa seseorang menyukai makanan pedas.
Menurut teori Rozin, hubungan manusia dan cabai merupakan hasil dari "constrained risk" atau situasi di mana manusia merasakan sebuah sensasi ekstrem tanpa harus benar-benar terluka.
Baca Juga: Rasa Pedas Tak Kunjung Hilang? Singkirkan dengan Cara Ini, Bikin Lidah Langsung Adem deh
Manusia mulai memakan cabai karena dorongan untuk mencari tantangan.
Sementara itu, dikutip dari Kontan, meskipun makanan pedas bukan merupakan salah satu rasa, melainkan hanya sebuah sensasi.
Ternyata makan pedas juga memiliki sederet manfaat loh.