Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa yang hobi makan makanan pedas?
Makanan pedas seolah tak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia.
Sambal adalah salah satu contoh makanan yang hampir wajib ada di meja makan.
Bahkan, makanan dengan pedas berlevel pun kini menjadi tren.
Berbagai rumah makan di Indonesia pun sering menyediakan berbagai jenis sambal untuk memenuhi selera pengunjungnya.
Namun, fenomena penyuka pedas ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Baca Juga: Saat Makan Pedas Tiba-tiba Merasa Pusing? Ternyata ini Penyebabnya!
Banyak negara punya budaya makan pedas, misalnya saja Thailand, Meksiko, China, India, dan Etiopia.
Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan, kenapa banyak orang suka memakan makanan pedas?
Dikutip Grid.ID dari The Guardian via Kompas.com, Psikolog dari University of Pennsylvania, Paul Rozin mengatakan, sekitar sepertiga orang di seluruh dunia memakan cabai setiap harinya.
Baca Juga: Awas! Terlalu Banyak Makan Pedas Ternyata Bisa Sebabkan Demensia
Mereka suka makanan pedas karena menyukai "rasa terbakar" akibat makan makanan pedas.
Dalam sebuah simposium, Rozin menyebut bahwa manusia merupakan satu-satunya spesies yang mencari tahu tentang sesuatu yang dianggap negatif.
Cabai menjadi salah satu yang unik di antara sekian banyak makanan yang seharusnya tidak dapat dinikmati.
Baca Juga: Mangut Manyung Cocok Banget Buat Kamu yang Doyan Makan Pedas!
Sebagai contoh, manusia juga memiliki ketidaksukaan alami terhadap rasa pahitnya kopi dan kerasnya tembakau, tetapi zat-zat tersebut memiliki sejumlah sifat adiktif yang dapat membuat orang menginginkannya kembali.
Sedangkan capsaicin, senyawa yang disebut mungkin dihasilkan oleh cabai, tidak memiliki sifat adiktif.
Capsaicin ini merupakan komponen yang menimbulkan rasa pedas.
Baca Juga: Nggak Nyangka, Suka Makan Pedas Bisa Bikin Panjang Umur dan Sehat
Ia merupakan anggota dari molekul vanilloid yang mengikat ke reseptor pada lidah, yaitu disebut subtipe reseptor vanilloid (VR) 1.
Saat berikatan dengan reseptor VR1, sensasi yang dihasilkan oleh molekul capsaicin adalah senssasi yang sama dengan yang akan disebabkan oleh panas.
Proses tersebut menjelaskan rasa terbakar yang disebabkan oleh capsaicin.
Baca Juga: Suka Makan Pedas Bikin Tubuh Sehat dan Panjang Umur?
Saat para ilmuwan menemukan bahwa reseptor VR1 adalah anggota yang lebih besar dari saluran ion TRP, reseptor VR1 dinamai TRPV1.
Reseptor TRP diketahui sensitif terhadap perubahan suhu.
Ketika cabai menjadi sumber capsaicin, tidak ada kerusakan jaringan yang benar-benar terjadi.
Baca Juga: Makan Pedas Bikin Kepala Pusing, kok Bisa sih? Ternyata Begini Penjelasannya
Akan tetapi, karena ia berikatan dengan reseptor TRPV1, otak pun ditipu untuk mempercayai bahwa lidah benar-benar terbakar.
Hingga kini, ada banyak hipotesis yang digagas para ilmuwan untuk menjelaskan mengapa seseorang menyukai makanan pedas.
Menurut teori Rozin, hubungan manusia dan cabai merupakan hasil dari "constrained risk" atau situasi di mana manusia merasakan sebuah sensasi ekstrem tanpa harus benar-benar terluka.
Baca Juga: Rasa Pedas Tak Kunjung Hilang? Singkirkan dengan Cara Ini, Bikin Lidah Langsung Adem deh
Manusia mulai memakan cabai karena dorongan untuk mencari tantangan.
Sementara itu, dikutip dari Kontan, meskipun makanan pedas bukan merupakan salah satu rasa, melainkan hanya sebuah sensasi.
Ternyata makan pedas juga memiliki sederet manfaat loh.
Baca Juga: Suka Makan Pedas? Ternyata Ini Cara Mudah Menghilangkan Panas di Lidahmu
Konsumsi makanan pedas secara tepat bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Rasa pedas di lidah bukan hanya efektif menambah nafsu makan, tapi juga berkhasiat mengatasi sejumlah keluhan penyakit.
Selama berabad-abad, cabai telah digunakan sebagai obat untuk peradangan serta melancarkan sirkulasi darah.
Faktanya, dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang rusak dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh.
Tentu saja, makanan pedas ini harus dikonsumsi secara bijaksana, terutama jika kamu memiliki perut yang sensitif atau tidak bisa menoleransi makanan pedas.
Baca Juga: Jangan Makan Pedas Sebelum Bercinta Jika Kamu Tidak Ingin Hal Ini Terjadi dan Merusak Kemesraanmu!
Berdasarkan beberapa penelitian, cabai dan makanan pedas memiliki banyak khasiat di antaranya:
- Menurunkan berat badan
- Menyehatkan jantung
- Melancarkan sirkulasi darah
- Mengurangi risiko kanker
- Meningkatkan fungsi pencernaan
- Menghilangkan gejala flu
- Menjaga mood.
(*)