Usut punya usut, Helmy Yahya ternyata menangis karena memikirkan karyawan TVRI.
Helmy Yahya mulanya mengaku, ia memiliki sifat kompetitif berkat didikan sang ayah yang tak pernah memujinya.
"Jadi tak pernah puas dengan sebuah prestasi. Kadang-kadang kita putus asa karena tidak pernah dipuji, ada sebuah kemarahan," jelas Helmy Yahya dilansir TribunJakarta dari vlognya pada Kamis (4/6/2020).
Lebih lanjut, Helmy Yahya memaparkan, sempat meminta hadiah ketika lulus sekolah meski demikian sang ayah tak memberikannya.
"Waduh itu saya dipukul, saya dihukum. Tetapi saya tahu tak dia muji di belakang tetapi tak pernah di depan."
"Orang mendidik itu kan berbeda, saya dan Tantowi Yahya dibesarkan dari kultur cara mendidik seperti itu. Tak cengeng jadinya," imbuh Helmy Yahya.
Berkat didikan sang ayah pula membuat Helmy Yahya tak mempermasalahkan posisinya sebagai Dirut TVRI dicopot.
"Saya hadapi, profesional. Saya diberhentikan dengan hormat oleh TVRI, saya ditargetkan lima tahun untuk mengubahnya tetapi belum dua tahun sudah berubah," aku Helmy Yahya.
Meski periode jabatannya belum habis, Helmy Yahya ikhlas diminta meninggalkan posisinya tersebut.
"Saya turun begitu disuruh turun. Yang membela saya banyak sekali, baca itu komentar netizen. Luar biasa membela," tegas Helmy Yahya.