Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Siswa SMP berinisial MR (16), di kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau dikabarkan nekat gantung diri.
MR dikabarkan nekat melakukan aksi tersebut lantaran mengetahui sang ayah hendak menjual motornya.
Akhirnya korban dikabarkan nekat melakukan aksi gantung diri di dapur rumah menggunakan dasi sekolah miliknya.
Mengutip dari Kompas pada Kamis (4/6/2020), kejadian tersebut dikabarkan berlangsung pada Rabu (3/6/2020) pukul 06.00 Waktu setempat.
Baca Juga: Kuasa Hukum Tak Dampingi Lucinta Luna di Sidang Perdana, Ini Kata Abash Kekasihnya!
Sebelumnya aksi nekat MR pertama kali ditemukan oleh kakaknya, Nila (24).
Saat hendak ke dapur, Nila mengaku kaget dan berteriak meminta tolong pada warga.
Kala itu Nila kaget menyaksikan sang adik telah melakukan aksi gantung diri.
Setelah diturunkan, korban dikabarkan masih bernapas dan segera dilarikan ke poliklinik setempat.
Namun sayang, sesampainya di poliklinik nyawa sang adik tak dapat diselamatkan.
"Sesampainya di poliklinik nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan korban dinyatakan meninggal dunia. Setelah itu korban dibawa ke rumah duka," tutur Dedy selaku Babinsa Koramil 02 Rambah.
Baca Juga: Dapat Pesan di Hari Ulang Tahun Azka, Kalina Balas dengan Kalimat yang Tak Kalah Menyentuh
Babinsa Koramil 02 Rambah Koptu Dedy Nofery Samosir membenarkan kenekatan MR dilatarbelakangi oleh penjualan motor yang hendak dilakukan sang ayah.
"Berdasarkan keterangan sepupunya, korban gantung diri diduga karena sepeda motor Revo miliknya ingin dijual ayahnya," ujarnya.
Dedy menyebutkan sang ayah hendak menjual motor tersebut lantaran korban sering pulang larut malam bahkan pagi hari.
"Pengakuan ayahnya, korban sering pulang pagi, sehingga sepeda motor mau dijual," ungkapnya.
Melansir dari Tribun Batam, kejadian serupa juga sempat terjadi di Tangerang.
Seorang siswa SMP nekat bunuh diri karena Handphone miliknya disita oleh sang ayah.
Sang ayah yang meminta anaknya untuk fokus belajar dan mengurangi bermain handphone justru menjadi tragedi pilu.
H (40) yang mulanya berharap sang anak dapat fokus belajar lantaran hendak ujian, jusrru termenung pilu dengan mata nanar.
H mengaku menyesal, karena sang anak justru mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah sang nenek.
RR (16) disebutkan telah mengakhiri hidupnya dengan menjeratkan kabel listrik di leher.
(*)