Find Us On Social Media :

Pernah Jadi Korban Bully, Disebut Kulit Hitam dan Miskin Tantri Kotak: Gue Ngerasa Hidup Tuh Gak Adil!

By Corry Wenas Samosir, Jumat, 5 Juni 2020 | 14:20 WIB

Tantri Syalindri vokalis Band Kotak.

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Penyanyi Tantri Syalindiri Ichlasari atau lebih dikenal dengan Tantri Kotak pernah mengalami perundungan atau bullying.

Tantri mengaku pernah di-bully karena warna kulitnya hitam dan kondisi perekonomiannya.

Hal itu pun tak dipungkiri oleh Tantri masih teringang di kepalanya dan begitu sangat menyakitkan hingga kini.

"Dasar lo item, miskin lu!' Kalimat itu terasa menyakitkan kalo diinget, gue korbannya," tulis Tantri dikutip Grid.ID dalam keterangan unggahan instagramnya @tantrisyalindri, Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Jadi Anak dari Musisi Hebat hingga Tak Malu Tunjukan Bakat Menyanyinya, Putri Sulung Tantri Kotak Digadang-gadang Akan Jadi Penerus Band Kotak, Netizen: Aku Langsung Ngefans!

Kejadian itu pun membuat Tantri terpuruk dan tak percaya diri karena ia merasa dunia tak adil kepada dirinya saat itu.

"Bully dan isu RAS udh jadi bagian perjalanan hidup gw. Dulu gw nangis, ga PD, ngerasa hidup tuh gak adil. Wajar! Karena gue cuma bocah ingusan yang belum kenal getirnya dunia," tulisnya kembali.

Namun rupanya hal itu yang dijadikannya sebagai proses pembelajaran hidup.

Kini Tantri bisa dikenal banyak orang sebagai vokalis grup band Kotak.

"Tapi ternyata proses itu yang menguatkan gue kalo kekurangan kita adalah bagian dari diri kita," ucap Tantri.

Baca Juga: Pemotretan Berpose Sambil Pegang Dada, Tampilan Super Seksi Amanda Manopo Ini Sukses Jadi Sorotan!

Tantri menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Akibat jadi korban bully, Tantri menilai kelebihan atau bakat yang dia miliki tertahan.

"Semua orang pasti ada kurangnya, dan gue ngerasa kekurangan ini bisa ditutupi dengan kelebihan yang ternyata selama ini ngumpet karena sering di-bully," ujar Tantri.

Pada akhirnya, kekurangannya itupun bisa terkalahkan oleh kesadaran diri bahwa dia punya potensi.

"Disaat gw ga PD dengan kondisi yang menyudutkan, ternyata gw tau gw punya potensi untuk bisa mengeluarkan “sesuatu” agar kekurangan itu bisa tertutupi," kata Tantri.

 (*)