Meski begitu, Maia akhirnya memilih pasrah dan ikhlas apabila Tuhan berencana mengambil nyawa putra bungsunya tersebut.
"Gue cuma bisa bilang, ya Tuhan kalau memang kamu mau ambil dia ambil aja, aku dah pasrah, aku ikhlas," kata Maia.
Bukan tak ingin berharap atau apapun, saat itu Maia ikhlas ingin melepas sang putra karena tak kuasa harus melihat tubuh sang anak hancur.
"Gue gak mau ngelihat dia hancur badannya," kata Maia yang membuat Daniel sempat tertegun.
Kendati demikian, Tuhan rupanya memiliki kehendak lain.
Saat Maia mulai pasrah, berangsur-angsur tensi sang putra terus naik hingga akhirnya Dul berhasil melewati masa kritisnya.
(*)