Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Salah satu warga Sangkapura dikabarkan telah melakukan tindak kekerasan terhadap tenanga medis di RSUD Umar Masud.
Berlokasi di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, seorang warga dikabarkan telah melayangkan aksi pemukulan terhadap tenaga medis.
Mengutip dari Surya Malang pada Sabtu (6/6/2020), pria bernama M Rosidi berusia 49 tahun itu, telah melayangkan tiga kali pukulan terhadap petugas medis.
Tak hanya itu, Rosidi bahkan sempat melakukan aksi tendangan terhadap petugas bernama Jamaludin (37).
Saat kejadian berlangsung orang di sekitar sempat melakukan peleraian.
Namun, Rosidi tetap naik pitam dan melakukan tindak kekerasan tanpa kontrol.
Dr Tony S Hartanto selaku Direktur RSUD Umar Masud Bawean, akhirnya buka suara terhadap kasus tersebut.
Tony mengatakan, warga bernama Rosidi itu mulanya datang untuk melakukan rapid test.
Tersangka mengaku datang untuk melakukan rapid test agar bisa mendatangi wisuda anaknya yang berada di Surabaya.
Kala itu, Rosidi mengaku tak terima, lantaran sudah mendaftarkan diri sejak pagi di lobi rumah sakit.
Saat Rosidi datang, kuota rapid test dikabarkan tinggal dua, sementara pihak RS hanya membatasi 10 alat setiap harinya.
"Pelaku tidak terima dan mendatangi tenaga medis kita dan langsung dipukul itu," ucapnya.
Akhirnya, Rosidi melampiaskan kekesalannya pada salah satu tenaga medis yang bekerja di sana.
Sementara itu, pihak korban yang akhirnya tidak terima juga melaporkan Rosidi pada bihak berwajib.
"Kami tetap menyayangkan tindakan kekerasan. Sebenarnya persoalan ini hanya salah paham saja," tutur dr. Tony.
Sementara itu Kapolsek Sangkapuran, AKP Rahmad mengatakan bahwa kedua belah pihak sudah meluruskan kesalah pahaman tersebut.
"Keduanya sepakat damai. Rosidi sudah meminta maaf dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi. Korban tenaga medis juga sudah memaafkan," tutup Rahmad.
Sementara itu melansir dari Grid Health, kekerasan terhadap tenaga medis juga sempat terjadi di berbagai daerah.
Sejak adanya pandemi covid-19 ini, tak sedikit tenaga medis yang mengaku mendapatkan perlakuaan kasar dari masyarakat.
Bahkan banyak tenaga medis yang dikucilkan, diusir ataupun dipukuli pasiennya sendiri.
Kejadian menghebohkan juga sempat terjadi di daerah Samarinda.
Baca Juga: Bercerai Karena KDRT, Aska Ongi Mengaku Sering Difitnah Aliff Alli
Pasien berinisial N (52), sempat melakukan tindak kekerasan saat keinginannya pulang tidak dikabulkan oleh petugas medis.
Lantaran masih dalam masa karantina, pasien akhirnya melakukan aksi kekerasan terhadap perawat di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda.
(*)