Meski pasien sempat mengamuk, namun kini sudah kembali kondusif.
Para pasien tersebut bersedia memahami setelah dilakukan dialog dan diberikan penjelasan.
"Kami sudah jelaskan masalah yang jadi tuntutan mereka. Syukurnya mereka semua memahami," pungkasnya.
Sementara itu melansir dari Surya Malang, pria bernama M Rosidi berusia 49 tahun juga melakukan aksi protes.
Di RSUD Umar Masud, Rosidi melayangkan pukulan dan tendangan terhadap petugas medis.
Hal itu dikarenakan Rosidi tak mendapatkan kesempatan repid test, sementara ia telah menunggu sejak pagi.
Dr Tony S Hartanto selaku Direktur RSUD Umar Masud Bawean, akhirnya buka suara terhadap kasus tersebut.
Tony mengatakan, warga bernama Rosidi itu mulanya datang untuk melakukan repid test.
Tersangka mengaku datang untuk melakukan repied test agar bisa mendatangi wisuda anaknya yang berada di Surabaya.
Hanya saja alat yang disediakan rumah sakit habis, sebab di sana hanya disediakan 10 repied test setiap harinya.
(*)