Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Adik Miley Cyrus, Noah Cyrus, meluapkan kesedihannya karena diserang komentar jahat sejak usianya masih belia.
Noah Cyrus mencurahkan perasaan sedihnya itu dalam wawancara bersama majalah Stellar.
Noah Cyrus mengatakan bahwa ia selalu memiliki seseorang yang membencinya.
Baca Juga: Ngobrol Bareng Miley Cyrus, Selena Gomez Mengaku Mengidap Gangguan Bipolar
"Apakah kamu tahu? Tidak peduli apa yang kamu lakukan atau katakan, akan ada seseorang yang berkomentar buruk."
"Orang-orang suka mengincarku. Mereka telah melakukan itu sejak aku masih muda."
"Mengapa aku? Salah satu pertanyaan terbesar yang aku heran adalah mengapa orang-orang benci aku banget?" ungkapnya.
Penyanyi berusia 20 tahun ini bahkan sudah mendapatkan komentar kebencian sebelum debut di industri musik.
"Bahkan sebelum aku mengeluarkan musik apa pun, telah membenciku."
"Sungguh sangat, sangat sedih untuk tumbuh dengan perasaan dibenci," imbuhnya dikutip dari Dailymail, Minggu (7/6/2020).
Ini bukan pertama kalinya Noah membahas soal masalah pribadinya.
Noah belum lama ini mengakui bahwa ia menderita dysmorphia setelah penampilannya diolok-olok.
Dysmorphia yakni gangguan mental yang ditandai dengan gejala berupa rasa cemas berlebihan terhadap kelemahan atau kekurangan dari penampilan fisik diri sendiri.
Kisah sedih dan penderitaannya itu menjadi inspirasi dari karya-karyanya dalam album The End of Everything.
"Aku pikir ketika mendengarkan lagu-lagu seperti 'Young and Sad', kamu dapat mendapatkan kisah hidupku sepenuhnya."
"Aku berbicara soal dysmorphia, dan aku berbicara soal perjuangan tumbuh ketika dunia melihatku sebagai adik Miley Cyrus," terangnya.
Baca Juga: Digugat Cerai Liam Hemsworth, Miley Cyrus Angkat Bicara: Bukan Karena Aku Selingkuh!
Lebih jauh, ia mengaku sering dihujat di dunia maya karena penampilannya.
"Mereka kejam padaku di internet soal cara aku terlihat dan cara aku tumbuh."
"Aku sangat sedih bahwa orang-orang memiliki hal-hal mengerikan untuk dikatakan tentang sesuatu yang aku tidak bisa mengubahnya."
"Itu membuat aku merasa seperti kebanyakan orang ... bahwa aku belajar membenci diri sendiri," tuturnya.
(*)