Meskipun demikian, Herman mengaku bersyukur lantaran anak dan istrinya selalu memberikan dukungan.
Herman mengaku ikhlas melakukan pekerjaan tersebut dan selalu berdoa untuk meminta perlindungan dari Allah.
"Kalau kita semua menolak untuk memakamkan, terus siapa yang mau memakamkan."
"Saya hanya berdoa minta perlindungan sama Allah selama bekerja. Ini semua demi kemanusiaan," ujarnya.
Sejak pandemi covid-19 ini muncul, Herman mengaku paling tidak sehari paling sedikit menguburkan dua jenazah.
Bahkan dalam sehari Herman pernah mengalikan makam untuk 12 jenazah sekaligus.
"Pada malam Lebaran saja 7 jenazah, sesudah lebaran 12 jenazah. Kami hanya 5 orang, itu sangat capek sekali," tuturnya.
Selain lelah Herman juga mengakui bahwa ukuran makam jenazah covid-19 memakan waktu yang cukup lama.
Sebab untuk jenazah covid-19 harus menyesuaikan peti dan memiliki ukuran yang lebih besar dari pada biasanya.