Find Us On Social Media :

2 Bulan Tak Berani Tidur di Rumah, Herman Ceritakan Kisahnya Menjadi Penggali Kubur Jenazah Covid-19: Saya Hanya Berdoa Minta Perlindungan Sama Allah

By Novia, Senin, 8 Juni 2020 | 12:17 WIB

Herman (52) penggali kubur khusus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus Hill, Palembang, Sumatera Selatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Herman (52) adalah salah satu penggali kubur khusus jenazah covid-19.

Sejak 2 bulan terakhir, Herman mengaku tak berani lagi untuk tidur di rumahnya.

Herman mengaku memilih tidak bertemu keluarganya untuk sementara waktu ini.

Sebab ia khawatir akan membawa virus corona setelah memakamkan para jenazah covid-19.

Baca Juga: Tinggalkan Hingar Bingar Dunia Hiburan, Tamara Bleszynski Kini Pilih Jadi Penjaga Warung, Hingga Masak dan ke Pasar Sendiri

Melansir dari Kompas pada Senin (8/6/2020), pria kelahiran 1965 ini mengaku bekerja sebagai penggali kubur bersama empat temannya.

Herman bersama empat temannya itu mengaku ditugaskan untuk menggali makam khusus jenazah covid-19.

Semenjak saat itulah, ia mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di Pos TPU Gandus Hill bersama empat rekannya.

Baca Juga: Ngamuk Usai Dituding Jadi Pelakor dalam Rumah Tangga Atalarik Syah dan Tsania Marwa, Vonny Cornellya Malah Kena Nyinyir Netizen : Kan Ditanya Kok Marah?

Setiap harinya Herman mengaku kembali ke rumah hanya untuk berganti pakaian lalu kembali ke tempat pemakaman.

"Pulang dua kali sehari sekali, hanya ganti baju lalu ke sini lagi," ujarnya.

Meskipun demikian, Herman mengaku bersyukur lantaran anak dan istrinya selalu memberikan dukungan.

Baca Juga: Hilang bak Ditelan Bumi usai Jadi Saksi Kunci Sahabatnya dalam Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso yang Merenggut Nyawa Mirna Salihin, Begini Kabar Hani Boon Sekarang

Herman mengaku ikhlas melakukan pekerjaan tersebut dan selalu berdoa untuk meminta perlindungan dari Allah.

"Kalau kita semua menolak untuk memakamkan, terus siapa yang mau memakamkan."

"Saya hanya berdoa minta perlindungan sama Allah selama bekerja. Ini semua demi kemanusiaan," ujarnya.

Sejak pandemi covid-19 ini muncul, Herman mengaku paling tidak sehari paling sedikit menguburkan dua jenazah.

Baca Juga: 48 Tahun Berkarir Hingga Pernah Jadi Lawan Main Rhoma Irama, Artis Senior Ini Ternyata Miliki Bayaran Termahal: Setiap Main Film Bisa Beli Mercy

Bahkan dalam sehari Herman pernah mengalikan makam untuk 12 jenazah sekaligus.

"Pada malam Lebaran saja 7 jenazah, sesudah lebaran 12 jenazah. Kami hanya 5 orang, itu sangat capek sekali," tuturnya.

Selain lelah Herman juga mengakui bahwa ukuran makam jenazah covid-19 memakan waktu yang cukup lama.

Sebab untuk jenazah covid-19 harus menyesuaikan peti dan memiliki ukuran yang lebih besar dari pada biasanya.

Baca Juga: Sengaja Datang ke Fashion Show, Nia Ramadhani Kepergok Pakai Baju Kembaran dengan Mantan Pacar Ardi Bakrie, Intip Tampilannya dan Manohara!

Jika pemakaman pada umumnya memiliki ukuran lebar 60 centimeter dan panjang 90 centimeter.

Maka khusus jenazah Covid-19 memiliki lebar 90 centimeter dan panjang 210 centimeter.

"Karena kita mengikuti ukuran peti, kalau makam biasa kan hanya jenazahnya saja," kata Herman menjelaskan.

Bersama timnya itu, Herman mengaku dibayar 750 ribu untuk mengali satu lubang pemakaman.

Baca Juga: 2 Tahun Angkat Kaki dari Hunian Megahnya dan Pilih Tempati Istana Baru Bersama Puput Nastiti Devi, Ahok: Itu Bukan Rumah Aku Kok, Punya Anak-anak...

Sementara itu melansir dari Tribun Jakarta, sejak bulan Maret silam petugas Dinas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur tak henti bergelut dengan cangkul dan gundukan tanah.

Setiap hari mereka selalu membuat lubang galian untuk memakamkan korban covid-19.

Salah satu penggali kubur bernama Imang bersama timnya ia mengaku rata-rata menguburkan jenazah Covid-19 sebanyak 20 jenazah.

Bahkan pernah dalam sehari Imang bersama rekanya menguburkan hingga 31 jenazah dalam sehari.

(*)