Find Us On Social Media :

Sempat Viral, Video Pedagang di Pasar Ampera yang Labrak Saingannya karena Iri Ternyata Hanya Rekayasa Kampanye!

By Arif Budhi Suryanto, Senin, 8 Juni 2020 | 17:15 WIB

Sempat Viral, Video Pedagang di Pasar Ampera yang Labrak Saingannya karena Iri Ternyata Hanya Rekayasa Kampanye!

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Beberapa waktu belakangan jagad dunia maya dihebohkan dengan sebuah video yang viral di Facebook.

Video tersebut memperlihatkan seorang pedagang yang mengenakan masker dan pelindung muka sedang menjajakan dagangannya.

Pembeli pun datang berkerumun dan membeli beberapa jenis sayuran yang dijajakan di Pasar Ampera tersebut.

Baca Juga: Terkapar di Pinggir Jalan dengan Luka Tusuk di Dada, Pria di OKU Tewas secara Misterius, Uang Tunai Rp 1,1 Juta dan Sepeda Motor Korban Bahkan Masih Utuh

Hingga datanglah pedagang lain yang tak memakai masker memaki-maki dan melayangkan protes menggunakan bahasa derah setempat.

Pedagang tersebut nampaknya iri dengan saingannya karena hanya lapaknya yang sepi.

Kampanye

Usut punya usut, video yang sempat viral itu ternyata sebuah kampanye yang dilakukan oleh Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.

Baca Juga: Kepalang Kesal karena Tak Diberi Uang, Pemuda Bertato di Cianjur Bakar Kakak Kandung Pakai Bensin, Korban Alami Luka Bakar Hingga 72 Persen!

Bahkan jika diperhatikan secara lebih jelas, penjual yang mengenakan masker dan pelindung wajah itu adalah sang bupati sendiri.

Gusnan pun telah memberikan konfirmasi terkait hal ini.

Menurut keterangannya, video itu diambil sebagai langkah kampanye pencegahan penyebaran virus Covid-19 di pasar tradisional.

Baca Juga: Nekat Ambil Sekarung Paket yang Dibawa Kurir Pengirim Barang, Pria yang Lakukan Aksi Pencurian Terekam Jelas oleh CCTV!

"Ini sebenarnya salah satu kampanye kita kepada pedagang dan pembeli untuk mematuhi protokol Covid-19," katanya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Ia pun bahkan menghimbau warga agar tidak usah membeli dagangan pedagang yang tidak memakai masker dan pelindung wajah.

"Pedagang yang tidak pakai masker atau face shield kita minta pada pembeli jangan dibeli dagangannya," tambahnya.

Baca Juga: Loh, Baru Sehari Masuk Sekolah, 2 Siswa Ini Langsung Positif Covid-19! Padahal Sudah Pakai Masker dan Jaga Jarak

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan pun akan menerapkan pengatura jarak pedagang di pasar-pasar tradisional.

Di mana setiap lapak akan diberi jarak selebar 1,5 meter.

Di daerah lain

Kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Magetan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Berakhir Fatal! Wanita di Palembang Rela Bugil Saat Berutang Kepada Pacarnya 500 Ribu hingga Dipaksa Berhubungan Badan

Sempat viral video seorang anak diusir orang tuanya karena nekat pulang kampung di saat pandemi Covid-19.

Namun seperti yang diberitakan Suryamalang.com sebelumnya, video ini pun merupakan kampanye yang sengaja dibuat.

"Ini memang video dibuat oleh relawan gugus penanganan Covid-19, lokasi syutingnya di depan balai desa," ungkap Sekretaris Desa Tegal Arum, Kabupaten Magetan, Suwardi.

Baca Juga: Sempat Kabur Usai Tabrak Pengendara Vespa hingga Tewas, AKP Agus Suparyanto Jengkel Setelah Berhasil Amankan Pelaku: yang Bersangkutan Malah Nangis Melulu!

Menurutnya, video ini dapat menyadarkan para perantau asal Desa Tegal Arun yang berada di luar daerah untuk tidak pulang disaat pandemi.

"Tanggapannya bagus, bahkan ada warga di Kalimantan yang WhatsApp saya bahwa dia paham kalau mudik merepotkan warga desa,"

"Sehingga dia memilih tidak mudik," kata Suwardi lebih lanjut.

Baca Juga: Diduga Terpapar Transmisi Lokal, Anak Bungsu Gubernur Bangka Dinyatakan Menjadi Salah Satu Pasien Positif dari 98 Kasus Baru Virus Corona

(*)